TRIPOLI (Arrahmah.com) – Pemimpin Libya, Muammar Gaddafi, sedang bersembunyi di rumah sakit setelah ia menderita paranoid terhadap serangan udara salibis NATO, seorang diplomat menyatakan mengtip informasi dari badan intelijen Inggris, Jumat (27/5/2011).
NATO menilai kini saat yang tepat untuk meningkatkan tekanan terhadap Gaddafi.
“Kami sudah memperoleh kesepakatan yang cukup bulat untuk membanting setir dan ini didasarkan pada laporan intelijen kami di lapangan,” kata salah satu sumber diplomat Eropa yang dirahasialkan identitasnya.
“Satu hal penting yang kami dapatkan adalah bahwa karena ketakutannya terhadap serangan aliansi kami, Gaddafi berpindah dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya. Setiap malam ia selalu ada di rumah sakit yang berbeda,” lanjutnya.
“Ia tahu betul tempat-tempat macam yang tidak akan pernah menjadi sasaran kami, sehingga ia bisa menghindari pemboman.”
AS, Perancis, dan Inggris menolak mentah-mentah bahwa pihaknya menargetkan Gaddafi melalui serangan udara meskipun ketiga negara itu tetap menyatakan bahwa mereka pun memiliki payung hukum (Resolusi PBB) kalaupun harus melakukannya.
Persembunyian Gaddafi Tripoli baru-baru ini sering menjadi target serangan NATO. Itulah sebabnya, menurut laporan intelijen, Gaddafi berusaha keras untuk mencari persembunyian lain. (althaf/arrahmah.com)