TRIPOLI (Arrahmah.com) – Pemimpin diktator Libya yang telah berkuasa selama lebih dari 40 tahun, Muammar Gaddafi berbicara di Green Square di Tripoli di hadapan pendukungnya dan mengatakan ia akan mempersenjatai rakyatnya untuk melawan demonstran.
Muammar Gaddafi muncul di Green Square untuk mengatasi kerumunan pendukungnya.
“Kita bisa mengalahkan mengalahkan agresi apapun jika diperlukan dan mempersenjatai orang-orang,” ujar Gaddafi dalam sebuah rekaman yang disiarkan televisi pemerintah pada Jumat (25/2/2011).
“Saya di tengah massa….kita akan berperang….kami akan mengalahkan mereka jika itu yang mereka inginkan…. kita akan mengalahkan setiap agresi asing.”
“Tarian, nyanyian dan bersiap, dalam semangat ini, ini jauh lebih baik dari pada kebohongan propaganda Arab,” ujarnya.
Pidato terakhirnya pada Kamis (24/2) malam telah dilakukan melalui telepon yang mengarah pada spekulasi tentang kondisi fisiknya.
Rekaman video ini ditayangkan pada Jumat, bagaimanapun menunjukkan Gaddafi berdiri di atas alun-alun, melambaikan tinjunya saat berbicara.
Tarik Yousuf, anggota senior di Institut Brooking di Washington mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sebagian besar orang di Green Square adalah pendukung asli Gaddafi.
“Kebanyakan dari orang ini tidak mengetahui apapun selain Gaddafi. Mereka tidak tahu ada banyak pemimpin lainnya.”
“Aku tidak benar-benar terkejut bahwa mereka masih berfikir bahwa ia adalah orang yang tepat untuk Libya. Apa yang mengejutkan adalah bahwa (Gaddafi) tidak berbicata mengenai seluruh kota yang dibebaskan dari negaranya.”
“Ini adalah pidato yang dimaksudkan untuk rally dan menunjukkan pembangkangan melawan apa yang disebutnya campur tangan asing. Tetapi, bahkan anak-anaknya telah mengakui bahwa timur negara tersebut tidak lagi berada di bawah kendali rezim.”
Pidato Gaddafi datang pada hari ketika ribuan penduduk Libya di ibukota dan kota lain di negara tersebut menyerukan untuk berakhirnya kekuasaan Gaddafi.
Seperti demonstrasi di Tripoli yang dimulai seusai sholat berjamaah, pasukan keamanan yang loyal kepada Gaddafi dilaporkan melepaskan tembakan kepada mereka, lansir Al Jazeera.
“Pasukan keamanan melepaskan tembakan tanpa pandang bulu kepada demonstran,” ujar seorang penduduk salah satu kota pinggiran di timur ibukota.
“Banyak yang tewas di jalan-jalan,” lanjutnya.
Kekerasan berkobar bahkan sebelum khutbah Jumat selesai, menurut sumber di Tripoli. (haninmazaya/arrahmah.com)