TRIPOLI (Arrahmah.com) – Muammar Gaddafi menyatakan pada Rabu (2/3/2011) bahwa akan lebih banyak rakyat Libya yang menjadi korban jika Amerika Serikat atau kekuatan asing lainnya memasuki Libya, dan menegaskan bahwa dirinya siap untuk mendiskusikan perubahan konstitusional tanpa kekerasan.
“Apakah mereka ingin kami menjadi budak sekali lagi seperti yang pernah kami alami dulu dengan Italia?” kata orang nomor satu di Libya mengacu pada kekuasaan kolonial mantan presiden Libya sebelumnya.
“Kami tidak akan pernah menerima itu. Kami siap untuk perang berdarah dan ribuan warga Libya akan mati jika Amerika Serikat atau NATO tetap masuk.”
Pada gerakan Islam, ia berkata dengan angkuh: “Saya siap untuk berdebat dengan salah satu dari mereka, salah satu ‘amir’ mereka, atau siapapun yang datang pada saya untuk berdebat. Tetapi mereka tidak ingin berdebat … mereka tidak memiliki tuntutan itu sama sekali.” (althaf/arrahmah.com)