JAKARTA (Arrahmah.com) – Forum Umat Islam kemarin (16/12) menyampaikan siaran persnya terkait skandal Bank Century yang saat ini sudah mulai menggoyang beberapa pejabat tinggi negara. Disampaikan oleh Sekretaris Jenderalnya, Muhammad Al-Khaththath, sikap FUI terhadap skandal Century terdiri dari empat hal.
Pertama, apa yang dilakukan oleh kelompok sekuler liberal dalam mengelola kebijakan perekonomian Indonesia selama ini adalah merupakan usaha-usaha yang sistematis untuk menjerumuskan bangsa Indonesia kepada system ekonomi ribawi dan memperkuat ketergantungan bangsa Indonesia kepada system ribawi tersebut.
Kedua, kehadiran Marsilam Simanjuntak selaku Ketua UKP3R (Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program Reformasi) dalam rapat KSSK (Komita Stabilitas Sektor Keuangan) untuk memutuskan bailout Bank Century memperlihatkan bahwa rencana perampokan uang Negara melibatkan para elit di republic ini yang merupakan lingkaran dalam istana.
Ketiga, berdasarkan laporan audit SBY telah jelas bahwa kondisi neraca keuangan Bank Century dalam posisi minus pada saat persetujuan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) diberikan dan hal ini jelas-jelas merupakan pelanggaran atas aturan Bank Indonesia.
Keempat, dari laporan audit BPK juga ternyata Bank Century bukanlah bank yang terintegrasi dalam system perekonomian dunia dan pasar keuangan internasional. Krisis Bank Century adalah disebabkan perampokan oleh pemiliknya dalam hal ini Robert Tantular terhadap uang nasabah Bank Century bukan dikarenakan oleh krisis ekonomi sebagaimana yang diopinikan oleh para konspirator Bank Century.
Karena itu, FUI menyerukan agar pansus Bank Century segera memanggil pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam skandal Century. Selain itu, FUI juga menyerukan umat Islam agar segera meninggalkan sistem ekonomi ribawi dalam berbagai bentuknya. (eramuslim/arrahmah.com)