JAKARTA (Arrahmah.com) – Berkaitan tudingan bahwa pelaku pengirim paket bom buku adalah kelompok Islam garis keras, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath menganggapnya sebagai hal yang biasa dan tidak aneh, karena menurutnya tuduhan tersebut sebagai stigmatisasi klasik dari kalangan yang membenci Islam.
“Itu sudah biasa, siapa yang membom pasti dialamatkan ke situ, ” kata Khaththath.
Menurutnya, kelompok Islam yang dituduhkan itu jauh dari tuduhan tersebut dan tidak perlu harus mengirim bom untuk menjatuhkan Jaringan Islam Liberal (JIL), yang dianggapnya memang kini sudah tidak bertaring lagi dalam kancah pergerakannya.
“JIL gak perlu dibom sudah pasti mati kok, “ujar Al khaththath seperti yang dilaporkan hidayatullah pada Rabu (16/3/2011).
Lebih jauh lagi, khaththath mencurigai tindakan tersebut adalah bagian dari upaya JIL untuk mencari simpati dan mendongkrak popularitasnya yang kini sudah meredup.
“JIL itukan sudah tidak popular saat ini dan Ulil juga sudah tidak di sana, saya curiga bom itu mereka sendiri yang membuat untuk mencari simpati masyarakat,” paparnya.
Sementara itu,menanggapi pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Inspektur Jenderal (Purn) Ansyaad Mbai bahwa pelaku bom Utan Kayu jelas teroris, Khatath tak kaget.
“Ya kalau orang itu dari dulu memang hanya mampu menuduh seperti itu,” tukasnya.
Selain mencurigai bom buku sebagai upaya mencari popularitas JIL, ia juga memaparkan kemungkinan kedua terkait peristiwa bom tersebut yang menurutnya kemungkinan besar upaya mengalihkan isu abused power yang dihembuskan media massa Australia, The Age dan menyeret nama Presiden RI serta beberapa pejabat dan pengusaha besar di Indonesia.
Nah, agar publik tak membicarakan masalah itu lagi, isu yang menarik perhatian ya mungkin peledakan bom, ujarnya. (hidayatullah/arrahmah.com)