JAKARTA (Arrahmah.com) – Forum Umat Islam (FUI) berkomitmen Aksi 313 berjalan dengan damai. Sekjen FUI Muhammad Al-Khaththath menegaskan rekam jejak (track record) aksi mereka telah menunjukkan hal itu.
“Ya, dari dulu kita damai. Kita komitmen aksi damai, kita mau lakukan itu. Dalam arti, aksi 4 November atau aksi 411 setelah magrib kita sudah ingin pulang, kita bertujuan aksi damai. Tapi kemudian saat itu ada bentrokan. Begitu juga aksi 212 dan kita waktu kita salat Jumat Istiqlal,” kata Al-Khaththath ketika dihubungi, Kamis (30/3/2017) malam, lansir Detiknews.
“Jadi track record kita sudah membuktikan kita selalu menggelar aksi damai,” tandasnya.
Kepala Divisi Humas Media FUI Aksi 313 Nanang Qosim, saat dimintai konfirmasi, mengatakan hal senada. Menurutnya, aksi damai ini akan dilakukan untuk menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang dapat menjadi rahmat bagi sekalian alam.
“Kita dari semenjak aksi 411 sampai 212 jilid 2 kita aksi damai, aksi super damai terus. Hal ini kita lakukan supaya dunia melihat agama Islam itu rahmatan lil alamin, cinta damai,” terangnya.
Sebagai wujud komitmen, lanjut Nanang, mereka akan membuat pagar betis ketika massa mulai melakukan long march dari Masjid Istiqlal hingga berakhir di depan Istana Merdeka. Pagar betis sebagai pembatas massa ini akan dibuat oleh Laskar Pembela Islam (LPI). Selain itu, lanjutnya, massa akan diusahakan tidak sampai mengganggu pengguna jalan lainnya.
“Jadi laskar FPI sudah ikut rapat. Penjagaan nanti dari laskar FPI. Saat long march nanti, ada laskar FPI di depan, di kanan dan kiri. Mereka akan mengawal mobil komando. Ini berkaitan dengan kesepakatan korlap aksi dengan Polda Metro Jaya dan Mabes Polri,” ucap Nanang.
“Nanti kalau memang jemaah bisa pakai ruas jalan, kita pakai satu ruas. Tapi kalau jemaah ada yang sampai 2 sampai 3 ruas jalan, maka akan begitu. Kita akan usahakan tidak mengganggu pengguna jalan lainnya,” ujarnya.
Nanang mengatakan, dari massa yang akan menggelar aksi besok, akan ada tim sapu bersih. Tim ini akan menjaga kebersihan dengan mengambil sampah agar tidak ada yang tercecer dan mengotori lokasi aksi.
“Ada juga tim sapu bersih, dia bawa plastik besar. Kalau ada sampah, akan dimasukkan ke dalam plastik. Tim ini ada sekitar 100 orang,” terangnya.
(ameera/arrahmah.com)