JAKARTA (Arrahmah.com) – Program deradikalisasi yang dicanangkan oleh Badan Nasional Penanggulangan terorisme (BNPT) menurut Ustadz Muhammad Al Khaththath, tidak lain merupakan program turunan dari war on terorism yang dideklarasikan oleh George W Bush laknatullah agar masyarakat Indonesia tidak radikal, padahal sikap radikal akan melahirkan negara yang mandiri dan berdaulat atas sumber daya alamnya.
“Radikal itu kan mendasar dari kata radix(akar). Jadi, jika masyarakat Indonesia radikal berfikirnya atau mendasar maka mereka akan menerapkan ketuhanan Yang Maha Esa, dan menerapkan Syari’at Islam,” kata Sekjen Forum Umat Islam (FUI) ini kepada arrahmah.com pada diskusi publik “Gerakan Radikalisme Agama di Indonesia”, Senin siang, di Gedung Juang 45, Jakarta (23/4).
Sebab, lanjutnya, apabila diberlakukannya syari’at Islam Indonesia, negara-negara barat takut, kepentingannya untuk mengeruk sumber daya alam Indonesia tidak akan tercapai.
“Jika Syari’at Islam diterapkan di Indonesia, mereka tidak akan diberi kesempatan menguasai sumber daya alam kita,” ujarnya.
Maka dari itu, tambah Ustadz Khaththath isu radikalisme sengaja diidentikkan dengan hal-hal yang buruk oleh negara-negara barat.
“Diimagekan radikal itu kekerasan, anarkis, bahkan terorisme. Sehingga orang enggan menjadi radikal,” tegasnya. (bilal/arrahmah.com)