JAKARTA (Arrahmah.com) – Bentrokan yang terjadi antara aparat kepolisian dengan warga masyarakat Sape, Bima Nusa Tenggara Barat hingga menimbulkan korban jiwa, menunjukkan pemerintah belum melaksanakan tugas untuk memelihara dan menjaga rakyatnya.
Hal ini diungkapkan Sekjen Forum Umat Islam, Muhammad Al Khaththath kepada arrahmah.com senin,(26/12) Jakarta.
” Didalam Islam. pemerintah itu ibarat penggembala yang harus menjaga gembalaannya, itu yang seharusnya dilakukan pemerintah” Ungkap Khaththath.
Lebih dari itu menurutnya, rakyat jangan diperlakukan dengan pendekatan kekerasan dan represif bahkan, haknya diberikan kepada pihak asing, tetapi seharusnya rakyat diberikan harapan yang baik.
“Berikan kabar gembira untuk rakyat, jangan malah digebuki. Mudahkan dan jangan persulit mereka” ujar Khaththath menyitir sebuah hadist.
Tambah Khaththath, sikap pemerintah yang berpihak kepada kapitalis dengan menyerahkan kekayaan alam yang seharusnya dihajatkan untuk kepentingan rakyat kepada kapitalis asing, hanya akan mengadu domba rakyat dengan aparat yang menjalankan tugas mengamankan lokasi-lokasi pertambangan.
“Akhirnya aparat jadi centeng, benturan dengan rakyat”kata Mubaligh Hizbud Dakwah Islam ini.
Ia juga menegaskan, bahwa aparat keamanan harus bersikap bijaksana dan hati-hati ketika menangani kepentingan masyarakat, jangan sampai menjadi aparat keamanan yang disinyalir oleh hadist Nabi shalallahu alaihi wassalam pada suatu zaman yang tidak diridhoi Allah Subhanahu wa ta’ala.
“Pagi hari dalam keadaan dimurkai Allah, sore hari dalam keadaan dimarahi Allah” tanda Khaththath (bilal/arrahmah.com)