ALEPPO (Arrahmah.com) – Tentara Pembebasan Suriah (FSA) pada Rabu (29/8/2012) telah mengepung bandara Tiftinaz, bandara militer di utara kota Aleppo dan mengatakan telah menduduki sebuah gudang rudal di Damaskus, lapor televisi Al Arabiya.
FSA mengatakan pihaknya menargetkan wilayah sekitar bandara militer dan menambahkan bahwa bandara tersebut merupakan salah satu basis terbesar untuk helikopter militer, Sham News Network melaporkan.
Sham News juga mengatakan bahwa FSA menargetkan bandara militer Abu al-Thuhour dan kamp militer Nairib di Aleppo yang menjadi gudang rudal milik rezim.
Sementara itu, pejuang Suriah memperlihatkan video yang juga telah mereka posting di Youtube, mengklaim bahwa gudang rudal milik rezim Suriah telah berhasil mereka duduki. Mereka mengatakan telah menyita 10 rudal dari gudang tersebut yang terletak di daerah Ghuta, timur Damaskus.
“Allahu Akbar! 10 misil! Ya Allah!” ujar seorang kameramen tak dikenal yang merekam video tersebut.
Video amatir yang diposting di YouTube juga memperlihatkan satu tangki terbakar di lapangan dan beberapa pria bersenjata di depannya.
Bom mobil tewaskan 27 pendukung Assad
Dalam peristiwa lainnya, sebuah bom mobil menargetkan upacara pemakaman pendukung Assad telah menewaskan 27 orang di luar kota Druze, pinggiran Damaskus.
“Jumlah orang yang tewas dalam pemakaman telah meningkat menjadi 27 orang,” ujar Observatorium Suriah untuk HAM.
Satu jam sebelumnya, televisi rezim menyebutkan korban tewas berjumlah 12 dan 48 lainnya terluka.
“Sekitar pukul 3 sore, prosesi pemakaman diadakan ketika sebuah mobil yang diparkir di sisi jalan meledak, membunuh dan melukai banyak orang,” ujar pejabat militer kepada AFP.
Pemakaman ini diadakan untuk dua pendukung Assad yang tewas pada Senin (27/8) dalam sebuah serangan.
Kekuatan ledakan telah menghancurkan satu bangunan sementara bangunan lain di sekitarnya mengalami kerusakan berat, ujar seorang fotografer AFP.
Media pemerintah menyalahkan para pejuang perlawanan Suriah atas pemboman tersebut, namun pihak oposisi menolak klaim tersebut dan mengatakan rezim Assad sekali lagi menampilkan pementasan pemboman terhadap para pendukungnya sendiri dalam upaya mengalihkan perhatian dari pembantaian ratusan Muslim di Darya.
“Rezim ingin menutupi pembantaian tersebut,” ujar juru bicara SNC, George Sabra. (haninmazaya/arrahmah.com)