(Arrahmah.com) – Negara teroris Amerika Serikat tak pernah puas untuk membuat citra Mujahidin menjadi buruk di mata dunia dengan propaganda dan konspirasi mereka. Syaikh Usamah bin Ladin (rahimahullah) adalah salah satu Mujahid yang paling ditakuti dan diincar oleh Amerika dan antek-anteknya.
Meskipun Syaikh Usamah telah meninggal dunia, dan mereka sendiri yang mengklaim telah membunuhnya, mereka juga belum puas untuk menyebut-nyebut nama Usamah bin Ladin, tentu saja kebanyakan perkataan mereka adalah menghina, menuduh dan mengolok-olok Syaikh Usamah. Kali ini, Amerika ingin membuat sosok As Syahid (insya Allah) tersebut menjadi bahan tertawaan dan olok-olokan melalui sebuah film horor berjudul “Osombie: The Axis of Evil Dead”.
Film “Osombie” ini disutradarai oleh seorang wanita Amerika yang sering menyutradari film Hollywood bernama Kathryn Bigelow yang dikenal dengan film-film horor-nya, dan Kynan Griffin adalah produser film ini.
Jika dilihat dari trailer film ini, ceritanya, kabar tentang kematian Syaikh Usamah adalah salah karena ia bangkit dari kuburnya menjadi zombie yang menyeramkan dan akan mengancam dunia, lalu NATO membentuk sebuah tim unit pasukan khusus untuk menghentikannya. Kemudian pertempuran pun terjadi antara “zombie” dan pasukan NATO.
Trailer ini benar-benar memperlihatkan adegan yang sangat konyol dan sangat mengolok-olok Mujahidin serta ada beberapa adegan vulgar di dalamnya. Seorang Ulama Mujahid yang sangat dihormati digambarkan sebagai sosok zombie dengan wajah mengerikan dan sosok yang jahat.
Griffin mengatakan kepada ABC News, beberapa waktu lalu, bahwa “kami baru saja memiliki banyak kesenangan dengan film ini”.
“Kami memiliki beberapa orang-orang makeup khusus efek hebat yang telah melakukan banyak pekerjaan Hollywood. Banyak tindakan, banyak kekerasan zombie,” tambah Griffin.
Menurut Griffin, naskah panjang untuk film ini telah ditulis sebelum pemimpin al-Qaeda tersebut belum terbunuh pada bulan Mei tahun lalu.
Kabarnya, pengambilan gambar film ini dilakukan di Utah, Amerika dengan membuat latar layaknya di Afghanistan oleh perusahaan produksi independen yang memita sumbangan orang-orang untuk menyelesaikan film konyol ini. Sementara tag line film ini berbunyi “Bin Laden Will Die Again” dan dirilis pada musim panas tahun ini.
Di sisi lain, Peter King, anggota Kongres daru partai Republik mengkritik dengan mengatakan, “Ini adalah sebuah film yang sangat prosedural tentang CIA dan upaya mereka untuk menemukannya (Syaikh Usamah -red),” dikutip Daily Mail, (10/2/2012) lalu.
“Kami akan shooting film itu di Yordania dan Washington.”
Selain mengolok-olok Syaikh Usamah, al-Qaeda, dan Mujahidin pada umumnya, film ini dapat mencuci otak atau brainwashing masyarakat dunia dalam memandang Mujahidin umumnya dan Syaikh Usamah pada khususnya, yang tentu akan membuat kaum Muslimin marah terutama Mujahidin.
Telah menjadi rahasia umum bahwa Amerika dan antek-anteknya selalu kalah perang melawan Mujahidin, dan sekarang sedang berada di ujung gerbang kekalahan melawan Taliban di Afghanistan. Beratnya menghadapi serangan-serangan Mujahidin, telah membuat pasukan salibis frustasi dan bahkan banyak diantara mereka yang bunuh diri setelah mereka kembali dari medan tempur akibat depresi selama perang. Oleh karena itu, butuh bagi Amerika untuk membuat propaganda yang dapat menghibur atau membangkitkan semangat pasukannya di medan perang, sehingga film semacam ini dibuat. Bukan kali ini saja Amerika membuat propaganda melalui film berlatar militer yang menampakkan “kehebatan” pasukannya di dalam peperangan, telah banyak film-film yang dirilis sebelumnya yang telah mencuci otak sebagian manusia di dunia bahwa pasukan salib adalah orang-orang yang kuat, penuh patriotisme dan rela mati demi “perdamaian”, ini belum termasuk propaganda media berita yang hampir setiap hari memanipulasi kabar di lapangan.
Sementara itu Al-Qaeda sendiri belum mengeluarkan komentar atau pernyataan terkait film konyol ini. Amerika telah menyulut api peperangan kian membesar.
(siraaj/arrahmah.com)