GAZA (Arrahmah.com) – Freedom Flotilla pada Rabu (1/7) menyerukan kepada “Israel” untuk melepaskan semua aktivis yang yang diculik di kapal Marianne oleh angkatan laut “Israel” pada Senin (29/6),” Quds Press melaporkan, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Kamis (2/7).
Dalam sebuah pernyataan, kelompok itu mengatakan bahwa angkatan laut “Israel” menyerang kapal Marianne di perairan regional, kemudian ditarik ke pelabuhan Ashdod “Israel” dan menculik 18 aktivis.
“Tindakan ‘Israel’ terhadap kapal itu merupakan pengulangan dari aksi pembajakan yang dulu pernah dilakukan oleh ‘Israel’,” kata pernyataan itu.
“Ini membuktikan bahwa “Israel” bertindak sebagai negara gerombolan pembajak di pantai timur Mediterania.”
Menurut pernyataan itu, hanya empat dari 18 aktivis yang diculik yang telah dibebaskan, termasuk mantan Presiden Tunisia Moncef Marzouki, seorang anggota parlemen Uni Eropa, anggota Knesset “Israel” dan seorang reporter.
Mereka menegaskan bahwa angkatan laut “Israel” dengan kejam menyerang kapal itu, menantang narasi “Israel” tentang insiden itu. Israel mengklaim bahwa diam-diam telah mengontrol kapal itu. “Kekerasan ‘Israel’ terhadap kapal itu telah didokumentasikan,” kata pernyataan Freedom Flotilla.
Freedom Flotilla juga menambahkan bahwa penahanan yang terus menerus terhadap para aktivis adalah tindakan yang ilegal.
(ameera/arrahmah.com)