JAKARTA (Arrahmah.com) – Dalam pertemuan antara Forum Umat Islam (FUI) dengan Komisi III DPR- RI terkait penyampaian aspirasi dan nasehat penolakan terhadap Lady Gaga, Fraksi PPP yang diwakili oleh Ahmad Yani menyatakan penolakannya terhadap rencana konser ratu iblis Lady Gaga.
“Kami dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan memberikan dukungan penuh kepada FUI, dan kami telah mengirim surat kepada kepolisian, baik kepada Mabes polri ataupun Polda Metro Jaya, bahwa Fraksi PPP menolak kehadiran Lady Gaga” Kata Ahmad Yani kepada arrahmah.com, di gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta, Selasa (22/5).
Ahmad Yani menambahkan, bahwa terjadi paradoks pembangunan moral, jika kegiatan semacam konser Lady Gaga dapat berlangsung di Indonesia, sebab di satu sisi spirit membangun moral sedang mengemuka di lembaga-lembaga negara dan kehidupan berbangsa ini, di satu sisi melegalkan orang yang menyebarkan ideologi merusak moral.
“Ironis ketika satu sisi ini sedang bersemangat-semangatnya mengantisipasi untuk menegakkan moral bangsa, tapi disisi lain kita membiarkan terjadinya faktor(merusak moral).”ujarnya.
Fraksi-PPP menerangkan, bahwa yang harus ditolak dari Indonesia bukan sekedar Lady Gaga, akan tetapi lebih substansial kepada ideologi yang merusak moral bangsa.
“Menurut kami Bukan hanya Lady Gagi, seluruh yang hal-hal yang mengumbarkan vandalisme, vulgarisme, dan pornografi, tidak kami tolerir hidup dimuka bumi Indonesia ini.” Terang Ahmad Yani.
Ia pun mengakui bangsa ini pada beberapa waktu lalu sempat kecolongan oleh beberapa artis yang memperagakan nilai-nilai vulgarisme dan erotisme. Disamping itu juga, Fraksi PPP meminta kepada pemerintah untuk menangani bentuk tontonan yang merusak moral.
“Tontonan mau dari timur, dari barat maupun lokal, tidak dapat dibenarkan. Hal-hal yang mengumbar vandalisme, erotisme, vulgarisme, dan pornografi, tidak dapat kita benarkan.tuturnya
Menurut Yani, Fraksi PPP menolak kehadiran Lady Gaga tidak hanya karena alasan seperti yang dikemukakan oleh FUI dan Ormas-Ormas Islam berupa penolakan berdasarkan perintah amar ma’ruf nahi munkar, tetapi juga menimbang perkataan pendiri republik yaitu Bung Karno, yang menekankan bangsa memiliki berkepribadian bangsa yang berkebudayaan,
” Lady Gaga merupakan bentuk invasi kebudayaan, oleh karena itu kita wajib melindungi kultur budaya kita.” ujarnya
Oleh karena Fraksi PPP menurut Yani mendukung FUI untuk menolak kehadiran Lady Gaga, sekaligus menegaskan bahwa penolakan tersebut tidak terkait masalah membatasi kebebasan berekspresi, tetapi menyangkut masalah defensing (mempertahankan) masuknya budaya asing.
“Kita tidak ingin negara kita menjadi keranjang sampah, semuanya bebas masuk” tegasnya
Fraksi PPP Meminta kapolri untuk memeriksa dan memanggil promotor Lady gaga, Big Daddy. Karena dinilai telah menjual tiket sebelum ada izin dikeluarkan pihak keamanan. Yani menilai promotor menggampangkan persoalan izin dan seolah-olah dapat membeli izin tersebut dengan uang. Serta cara menjual tiket tersebut dinilainya tidak menguntungkan bagi pembeli tiket. “ini jelas merugikan konsumen.” Tutup Yani yang sekaligus mengapresiasi tindakan FUI dalam beramar ma’ruf nahi munkar.
Senada dengan fraksi PPP, fraksi PKS juga melakukan penolakan terhadap kehadiran Lady Gaga.
“Fraksi kami jelas menolak kehadiran Lady Gaga.” Ungkap Bukhori Yusuf memberikan pernyataan singkat. (bilal/arrahmah.com)