JAKARTA (Arrahmah.com) – Pembakaran kampung terjadi di Kecamatan Jampangtengah, Sukabumi saat hari Lebaran. Hal itu dikarenakan tewasnya Ustadz Edin, Pimpinan Ormas Garis, yang diduga dibunuh oleh Sumarna dan jamaahnya. Sumarna diketahui sebagai pimpinan aliran sesat TORIQOH ATIJANI mutlak CIMAHI.
Menanggapi kejadian tersebut, PDIP mengecam aksi massa yang menyerang Tarekat At Tijaniyah Mutlak di Kampung Cisalopa Desa Bojong Tipar Jampang Tengah Sukabumi yang berlangsung pada hari Lebaran.
“PDIP amat prihatin dengan makin gampangnya masa tersulut gosip dan makin permisifnya masyarakat terhadap kekerasan hingga berdampak penghilangan nyawa,” kata Anggota Komisi III DPR dari PDIP, Eva Kusuma Sundari dalam rilisnya, Selasa (21/8) dikutip tribunnews.
Eva mengatakan kehadiran provokator di tengah masyarakat seharusnya sudah diantisipasi pihak kepolisian setempat. Apabila, kata Eva, konsep Polsek Kuat POLRI termasuk keberadaan babinkamtibmas atau desa dijalankan secara konsisten.
“Perhatian khusus Mabes POLRI sepatutnya memprioritaskan Jabar sebagai propinsi yang tingkat frekwensi kekerasan anarkis berlatar belakang agama paling tinggi di Indonesia,” ujar Eva.
Sementara, lanjut Eva, keberadaan aliran-aliran yang tidak mainstream sepatutnya menjadi perhatian pembinaan Ormas besar seperti NU dan Muhammadiyah agar membina komunikasi. Hal itu dilakukan, kata Eva, agar dapat menghindarkan keberadaan mereka menjadi sasaran kelompok garis keras yang melihat persoalan dari ‘kacamata kuda’. “
“Ini juga menjadi sinyal adanya hubungan yang berjarak antara pimpinan agama dan umat sehingga rentan disabot oleh kelompok anarkis,” ujar Eva.
Selain meminta penegakkan hukum atas insiden atas Tarekat At Tijaniyah Mutlak, PDIP juga menuntut Menkopolhukam mensikapi serius dengan membuat kebijakan dan tindakan khusus atas keberadaan ormas yang sering bertindak sebagai provokator tindakan anarkisme.
“PDIP berharap trend atau kecenderungan tindakan anarkisme berlatar belakang agama segera dihentikan sehingga tidak menodai upaya membangun RI yang demokratis berdasar Pancasila yang sejalan dengan nilai-nilai Islam yang moderat,” katanya. (bilal/arrahmah.com)