JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama (NU) Said Aqil Siradj terlalu sombong dan provokatif, menyatakan memberikan jaminan warga NU yang mengucapkan selamat Natal, keimanannya tak akan luntur.
Penegasan itu disampaikan Ketua Bidang Dakwah dan Hubungan Lintas Agama DPP Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhsin Ahmad Alatas, seperti dilansir itoday (21/12). “Jaminan itu dari Allah, bukan dari manusia semacam Said Aqil Siradj. Saya menyesalkan ucapan Said Aqil itu,” tegas Habib Muhsin.
Menurut Habib Muhsin, pernyataan Said Aqil sangat tidak toleran dan menghina ulama yang tidak membolehkan umat Islam mengucapkan selamat Natal. “Pernyataan Said Aqil itu sangat tidak toleran, walaupun ada yang berpendapat boleh mengucapkan selamat Natal. Yang setuju ucapan Natal itu minoritas,” kata Habib Muhsin.
Habib Muhsin, meminta Said Aqil bertanggungjawab atas ucapannya itu. “Jika ada warga NU yang tidak kuat iman karena mengucapkan selamat Natal, maka Said Aqil harus bertanggungawab atas ucapannya,” tegas Habib Muhsin.
Tak hanya itu, Habib Muhsin juga menyangkal tudingan Said Aqil yang menyatakan bahwa orang Islam yang tidak mengucapkan selamat Natal, terlalu eksklusif dan radikal. “Pernyataan itu juga tidak toleran. Apalagi menuduh eksklusif dan radikal,” pungkas Habib Muhsin.
Seperti dikutip sebuah media online, KH Said Aqil Siradj menyatakan memberikan jaminan bahwa keimanan warga NU tidak luntur meskipun mengucapkan selamat Natal kepada warga Kristiani. “Terutama warga NU tidak luntur imannya kepada Allah walaupun mengucapkan selamat Natal,” kata Kyai Said, Kamis (20/12).
Menurut Said Aqil, umat Islam tidak perlu dilarang memberikan ucapan selamat Natal, karena tidak mengubah akidah seseorang. “Saya pastikan akidahnya tidak akan bergeser dan berkurang atau luntur imannya kepada Allah. Maka menurut saya, tidak perlu dilarang seperti itu,” tegas Said Aqil. (bilal/arrahmah.com)