JAKARTA (Arrahmah.com) – Wakil Gubernur DKI terpilih, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merestui Jakarta menjadi tuan rumah Miss World 2013. Kebijakan itu menandakan Ahok bukan seorang negarawan tetapi lebih pantas seorang mucikari.
Demikian dikatakan Ketua Bidang Dakwah dan Hubungan Lintas Agama DPP Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhsin Alatas seperti dilansir itoday, Kamis (4/10).
Menurut Habib Muhsin, alasan Ahok mempromosikan Jakarta dan Indonesia melalui Miss World itu kurang tepat. “Kalau mempromosikan itu ya keberhasilan pembangunan, keberhasilan pemberantasan korupsi, bukan promosi mengumbar aurat wanita,” jelasnya.
Kata Habib Muhsin, di era Soeharto ada Keppres yang melarang pengiriman wanita mengikuti kontes kecantikan dunia. “Keppres itu belum dicabut, mengirim saja dilarang, kok sekarang, di Jakarta mau mengadakan, ini jelas-jelas melanggar konstitusi,” jelasnya.
Selain itu, kegiatan Miss world itu sudah akan merusak moral bangsa Indonesia karena penilaian seseorang berdasarkan kulitnya saja. “Kontes yang kayak gini ini bagian budaya barat yang merusak bangsa. Sikap FPI sangat jelas menolak dengan tegas, dan mengajak seluruh komponen bangsa menolak penyelangggaraan acara tersebut,” papar Habib Muhsin.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, panitia Miss World (MW) 2013 telah memutuskan Indonesia menjadi tuan rumah. Jakarta sudah tentu jadi kota prioritas yang akan diperkenalkan kepada 120 wanita cantik kontestan MW. Jakarta pun harus mulai berbenah dari sekarang.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang sebentar lagi resmi jadi Wakil Gubernur Jakarta, sudah mempunyai rencana terkait hajatan glamour kelas dunia teersebut.
Salah satunya adalah, sebelum prosesi perebutan mahkota MW berlangsung, Ahok akan mengajak para finalis berkunjung ke Ancol dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). (bilal/arrahmah.com)