JAKARTA (Arrahmah.com) – Laskar Front Pembela Islam (FPI) membantu merenovasi rumah Suharni, Janda 50 tahun, yang retak dan berpotensi ambruk. Suharni mengaku tidak mengeluarkan dana sedikit pun untuk biaya renovasi rumahnya.
Janda yang tinggal seorang diri ini mengatakan, rumahnya telah mengalami keretakan sejak terjadi banjir pada akhir 2016, lalu. Kerusakan itu terlihat jelas disepanjang pintu masuk rumah. Keretakan tersebut diperkiran setinggi tiga meter yang membuat rumah tampak seperti terbelah dua. Selain keretakan, rumah Suharni mengalami kemiringan karena tekstur tanah yang tidak rata.
Suharni mengaku telah melaporkan kerusakan rumahnya sejak awal 2017 kepada RT dan RW tempat dia tingga, RT 11 RW 06 Pejaten Timur, Jakarta Selatan. Namun belum ada respons. Sejak awal April 2017, renovasi rumahnya mulai dikerjakan oleh pemuda yang terdiri dari laskar FPI.
Saat rumahnya direnovasi total, Suharni tinggal di rumah saudaranya yang terletak tak jauh dari rumahnya.
“FPI yang benerin, materialnya juga dari mereka. Ibu mah enggak ngapa-ngapain,” ungkap Suharni, Jumat (7/4).
Ibu yang kesehariannya bekerja sebagai buruh cuci ini mengaku sangat terbantu dengan bantuan yang diberikan FPI kepadanya. Dia mengaku sudah tidak memiliki apapun selain rumah yang dibangun sendiri oleh almarhum suaminya ini.
“Dulu bapak itu kuli bangunan, makanya rumah ini dia yang bikin sendiri,” tutur Suharni.
Ketua Laskar FPI, Ridwan Sholeh mengatakan, seluruh dana dan material bangunan yang terkumpul berasal dari sumbangan anggota FPI dan swasembada warga yang ingin turut berpartisipasi.
“Kebanyakan sumbangannya bukan duit, tapi langsung bahan bangunannya. Kita juga punya sponsor yang juga anggota FPI,” jawab Ridwan, Jumat (7/4).
Ridwan menjelaskan, setiap harinya ada tujuh anggota laskar, satu kuli bangunan, dan satu kondektur bangunan yang dikerahkan untuk merenovasi kediaman Suharni. Hingga saat ini, proses pembangunan sudah berjalan sekitar 30 persen. *)