JAKARTA (Arrahmah.com) – Front Pembela Islam (FPI) menolak pemberitaan negatif terhadap bulan suci Ramadhan oleh Kompas Group dalam kasus razia warteg Saeni di Serang Banten. Ini disampaikan saat audiensi FPI dengan pihak Kompas Grup di kantor TV Kompas, Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (16/6/2016).
Rombongan FPI diterima oleh Direktur Humas PT. Kompas Gramedia
Setelah memperkenalkan rombongan FPI yang datang, Munarman, Juru bicara FPI membuka dengan pertanyaan, “Kenapa sih Kompas berkali kali dalam pemberitaan menyakiti umat Islam?”
Menurutnya Kompas memberitakan logikanya orang ibadah lebih menghormati orang yang tidak ibadah. Jika Kompas masih mengarah kepada demikian, kata Munarman, bisa bisa masyarakat marah.
“Saya kira berlaku adillah, kita tidak meminta anda membela Islam, tidak mungkinlah. Tapi berlakukan adil. dan proporsional,” ucapnya dihadapan pihak Kompas dan disaksikan awak media .
Selain meminta penjelasan pada hal tersebut, FPI menghimbau agar Kompas jangan keluar batas pemberitaan.
“Jadi.sekarang tidak membahas teknik, itu sudah clear. Tapi kami meminta kebijakan redaksi politiknya,” terang Munarman.
Anggota rombongan FPI KH. Awid Marsuri mengatakan mudah-mudahan ini tidak terulang lagi. Tapi kalau mau dikatakan adil seharusnya ketika hari Raya Nyepi di Bali warung-warung ditutup kenapa tidak di liput tidak hanya pada saat bulan Ramadhan, ini berarti yang kami bilang tidak adil. Dan kami merasa tersinggung. Dan akibat pemberitaaan mulai banyak perda yang akan dicabut, padahal ini Perda Syariat.
Menanggapi beberapa poin tersebut, Widi Kristawan Direktur Humas PT. Kompas Gramedia mengatakan memang benar, kami sudah hidup di media di puluhan tahun dan mungkin sudah dasar. Tapi kami juga butuh teman, teman itu gak harus memuji tetapi perlu kritik, saran dan masukan. Kami terima kasih atas masukannya dan juga. Mudah-mudahan grafik itu sebagai efek gaung dari pemberitaan.
Audiensi berakhir jam 14. 25 Wib, selanjutnya rombongan asatidz dan laskar FPI meninggalkan kantor Kompas
(azmuttaqin/arrahmah.com)