MAKASSAR (Arraahmah.com) – Ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI) Sulawesi Selatanmencoba membubarkan peringatan Asyura yang diselenggarakan salah satu kelompok Syiah yaitu Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI).
“Kami mendengar ada pemutaran film Husein dan perayaan asysyura, makanya kami datangi untuk membubarkan” Kata ketua DPW FPI Sulawesi Selatan Ustadz Agus Salim kepada arrahmah.com melalui sambungan telepon, Sabtu (24/11).
Peringatan Asysyura’ yang diselenggarakan di gedung Graha Pena, di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, pada Jumat (23/11/2012) sekitar pukul 22.30 WITA malam ditujukan untuk memperingati secara berlebihan gugurnya cucu Nabi Muhammad, Sahabat Husein Bin Ali Radhiallahuanhu yang syahid di Karbala pada 10 Muharram di abad pertama tahun hijriyah. Peringatan itu menghadirkan pentolan IJABI, Jalaluddin Rakhmat.
Kedatangan FPI Sulsel yang hendak merangsek masuk ke lantai II Graha Pena ternyata sudah diantisispasi oleh panitia dengan menurunkan seratusan anggota Polsek Panakukang dan Satuan Brimob Polda Sulsel yang bersenjata lengkap dan berhasil menghadang massa FPI.
Massa FPI yang berhasil dihadang aparat ini kemudian menurunkan baliho-baliho milik kelompok Syiah yang dipajang di areal parkiran depan Graha Pena sebagai bentuk penolakan.
Setelah terjadi dialog dengan aparat dan diberi pengertian oleh Ketua LPPI Makassar, Ustadz Said Shamad, massa FPI Sulsel akhirnya membubarkan diri dan kembali ke markasnya, di jalan Sungai Limboto, Makassar. Tidak ada anggota FPI yang diamankan dalam peristiwa ini.
“Ustadz said minta kami bersabar, karena perjuangan masih panjang untuk menghadang syiah di Makassar” ungkap Ustadz Agus.
FPI pun dengan tegas menyatakan penolakan terhadap peringatan tersebut yang diduga digunakan untuk menyebarkan faham sesat syiah di Makssar.
“Kita tolak segala bentuk acara untuk menyebarkan syiah di Sulawesi Selatan” tegas Ustadz Agus. (bilal/arrahmah.com)