JAKARTA (Arrahmah.com) – Front Pembela Islam (FPI) mengecam keras produser film KK Dheeraj yang mendatangkanan artis porno asal Amerika Serikat, Tera Patrick, untuk bermain dalam film horor hasil garapannya.
“Jelas FPI menolak keras. Mereka mengharapkan dengan filmnya tersebut, masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, menjadi hedonis,” tegas Ketua DPP FPI Bidang Nahi Munkar Munarman kepada Hidayatullah.com, Selasa, (5/10).
Sebagaimana diberitakan, setelah sukses mendatangkan Maria Ozawa alias Miyabi, produser KK Dheeraj kini menghadirkan Tera Patrick. Tera Patrick adalah bintang film panas asal Prancis yang memulai debut kariernya di Amerika Serikat.
Menurut KK Dheraaj, pihaknya sudah berhasil memboyong Tera untuk bermain dalam film horor hasil garapannya. Film yang masih dirahasiakan judulnya tersebut, sudah dalam pengerjaan, dan akan segera tayang dalam waktu dekat ini.
Munarman menilai tindakan produser film berdarah India ini sangat keterlaluan.
Lebih lanjut Munarman memaparkan, upaya mendatangkan artis porno semacam itu tidak lebih bentuk serangan terhadap bangsa Indonesia yang berpenduduk mayoritas Muslim.
“Mereka ini selalu melakukan serangangan dari segala sisi dengan menggunakan cover budaya, dan kebebasan berekspresi,” jelas Munarman.
Dengan dalih kebebasan berekspresi ini, lanjut Munarman, mereka pun mengharapkan akan mendapatkan simpati dari banyak orang.
“Padahal ini jelas-jelas adalah imperialisme budaya,” tegasnya.
Dikatakan Munarman, memang ada upaya-upaya sistematis dari para pengagum kebebasan tersebut untuk berusaha menjejeli umat Islam Indonesia agar terperosok dalam pengaruh permisif.
Bahkan invasi semacam ini tidak saja terjadi di Indonesia. Di negara Islam seperti Palestina, kata Munarman, pun menghadapi kondisi yang serupa.
“Televisi Israel setiap hari menjejali para pemirsa yang kebanyakan orang Palestina dengan adegan dan cuplikan yang merusak,” imbuhnya.
Hal itu, lanjut Munarman, dilakukan para kaum Islamophobia tidak lain untuk melemahkan semangat jihad dan menggerus moral pemuda Islam agar menjadi hedonis.
“Sehingga FPI akan menolak keras kehadiran artis porno ini,” pungkasnya. (hid/arrahmah.com)