JAKARTA (Arrahmah.com) – Pada Ahad (13/5/2018), Surabaya diguncang ledakan bom di 3 Gereja sekaligus, dan menewaskan sedikitnya 13 orang.
“Update [korban bom gereja] Surabaya, korban tewas 13. Tujuh dari masyarakat, 6 pelaku yang satu keluarga,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera di lokasi ledakan bom Rusunawa Wonocolo, Taman, Sidoarjo, Senin (14/5) dini hari seperti dilansir detik.
“43 luka,” tambahnya.
Terkait dengan peristiwa tersebut, ormas Islam Front Pembela Islam (FPI) mengeluarkan sikapnya kemarin (13/5). Dalam pernyataan sikap tersebut, FPI dengan tegas menolak dan mengecam keras segala bentuk teror terhadap umat beragama apa pun dan rumah ibadahnya.
FPI juga menyerukan semua pihak untuk tidka mengaikan segala bentuk teror dengan ajaran agama apa pun.
“FPI menyerukan semua pihak agar tidak mengaitkan segala bentuk teror dengan ajaran agama apa pun dan umatnya, karena agama apa pun tidak mengajarkan umatnya melakuan teror pembunuhan terhadap umat agama manapun,” ujar pernyataan FPI yang ditandatangani oleh para petingginya.
Dalam pernyataan itu, FPI juga meminta aparat keamanan untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut secara profesional dan proporsional tanpa melanggar HAM.
Sebagai penutup, FPI menyeru semua umat beragama agar selalu menjaga hubungan yang baik antar umat beragama dengan saling menghargai dan saling melindungi. (haninmazaya/arrahmah.com)