JAKARTA (Arrahmah.com) – Dua serangan opini yang dibangun terhadap FPI berupa penolakan sekelompok ormas yang mengklaim mewakili warga Dayak untuk memasuk Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada Selasa 14 Februari 2012 dan demo gerombolan massa yang menamakan diri “Koalisi Rakyat Indonesia Tanpa FPI” di Jakarta, tidak membuat gentar FPI.
Menanggapi aksi tersebut, Ketua DPD FPI Jakarta Habib Salim Al-Attas mengatakan, “Bagi FPI, pro kontra sudah biasa. Namun, jadikanlah aksi demo yang damai, sampaikan aspirasi dengan tidak mengganggu keamanan,” kata dia.
Setelah aksi demo berlangsung, para pimpinan dan anggota FPI berkumpul di markas di Jalan Petamburan III No. 18, Jakarta Barat.
Soal pertemuan tersebut, Salam Al Athas mengatakan, tak ada kaitannya dengan demonstrasi itu. “Kemarin kami rapat soal penyelenggaraan Maulid Nabi 3 Februari lalu. Kami menyimpulkan, acara sukses,” kata dia.
Demo anti FPI tak dibahas secara khusus. “Nggak masalah, cuek saja, enjoy saja. Dari dulu FPI mau dibubarin era Gus Dur, nggak tahunya Gus Dur bubar duluan. Mau diserang massa, nggak jadi-jadi. Kami ketawain aja. Sudah biasa,” kata dia.
Salim menambahkan, boleh-boleh saja orang menuntut Indonesia tanpa FPI. “Sebaliknya, FPI juga menuntut Indonesia tanpa kaum liberal,” kata dia.
Dia menambahkan masyarakat kini telah lebih dewasa dalam menyikapi persoalan, terkhusus menyangkut keberadaan FPI. (bilal/vn/arrahmah.com)