Jalan Medan Merdeka, Jakarta kembali dipadati massa unjuk rasa, Rabu (27/8). Ribuan massa Front Pembela Islam (FPI) mendatangi Istana Negara untuk kesekian kalinya dengan tuntutan yang masih sama, yaitu bubarkan Ahmadiyah.
Dalam orasi yang ditujukan pada Presiden SBY, salah seorang muslimah FPI mengatakan, “Kami dulu memilih engkau. Ketika BBM Naik kami tidak protes. Ketika harga sembako naik kami juga tidak protes. Tapi kami hanya meminta kepada engkau, bubarkan Ahmadiyah!”
Ia juga menyatakan Habib Rizieq harus dibebaskan, karena Habib Rizieq seorang ulama dan tidak terlibat dalam insiden Monas.
Orator lainnya juga meminta SBY mendengarkan keinginan para demonstran agar Pemerintah bertindak tegas dalam kasus aliran sesat Ahmadiyah, yaitu dengan membubarkannya melalui Keppres.
“Wahai Presiden SBY, dengarkan suara kami. Dengarkan cita-cita kami. Bubarkan Ahmadiyah,” teriak Habib Jindan dari Gerakan Cinta Nabi (GCN) yang disambut dengan takbir dari massa FPI.
Sebelumnya, ribuan massa FPI melakukan long march dengan menggunakan kendaraan bermotor dari markas mereka di Jalan Petamburan, Jakarta. Tampak pula massa dari Laskar Aswaja, Forum Betawi dan massa lainnya ikut bergabung di sana. Sebelum melakukan long march, massa menggelar sholawat nabi di rumah Ketua Umum FPI Habib Rizieq Shihab.
Menjelang siang, massa mulai bergerak meninggalkan Petamburan menuju Slipi. Mereka yang sebagian besar menggunakan motor dan bis ini melanjutkan perjalanan menuju Jalan Sudirman, Jalan Thamrin dan berakhir di depan Istana Negara, Jakarta. Sepanjang jalan, massa meneriakkan takbir dan tuntutan bubarkan Ahmadiyah.
Beberapa tokoh FPI juga menyempatkan diri berorasi sepanjang perjalanan menuju Istana Negara yang intinya meminta pembubaran Ahmadiyah dan pembebasan Ketua FPI Habib Rizieq dari penjara. Tampak pula massa membawa spanduk, poster dan selebaran berisi tuntunan mereka.
Sesampainya di depan Istana Negara, bergabung massa dari Front Pembela Islam Surakarta (FPIS), Gerakan Reformasi Islam (Garis) dan Laskar Hawariyyun. Sebagian massa kemudian bergerak mengelilingi Istana Negara. Sebagian yang lain, tetap berada di depan Istana sambil mendengarkan orasi dari para Habaib, tokoh FPI dan tokoh Islam lainnya. (Hanin Mazaya/SI)