JAKARTA (Arrahmah.com) – Sekretaris Umum FPI, Munarman, mengungkapkan bahwa dalam beberapa hari terakhir keberadaan Habib Rizieq Shihab terus diintai oleh aparat. Diketahui, pengintaian ini dilakukan selama 24 jam dengan menggunakan drone.
“Memang ada beberapa pengintai di ponpes Habib Rizieq yang ditugaskan oleh institusi resmi negara, yang mengintai 24 jam pakai drone. Kemudian, ada komunikasi dari laskar di Megamendung dengan para pengintai karena mereka terjebak dengan cara pengintaian mereka sendiri yang tidak profesional,” ungkap Munarman, pada Senin (7/12/2020) seperti dilansir Viva.co.id.
Munarman mengatakan bahwa ada tiga orang pengintai berhasil diketahui identitasnya. Bahkan, pengintaian tersebut dilakukan di Megamendung dan di Petamburan.
“Kita dapat semua data-datanya (pengintai), dan ternyata pengintaian itu bukan hanya di Megamendung, tapi juga di Petamburan sini. Kami dapatkan foto-foto para pengintai yang di Petamburan dan yang di Sentul,” katanya.
Menurut Munarman, hal tersebut telah dilakukan sejak kepulangan Habib Rizieq Shihab ke tanah air. Selama safari dakwah yang dilakukan Habib Rizieq Shihab pun diikuti terus.
“Sejak Habib Rizieq pulang, sudah diintai ketat selama 24 jam. Masing-masing (tim pengintai) 10 orang. Satu (tim) di Sentul, satu di Petamburan, dan satu di Megamendung. Jadi kita sudah tahu sebetulnya,” jelas Munarman.
Munarman menguraikan bahwa pada Jumat lalu, 4 Desember, Habib Rizieq bersama keluarga meninggalkan tempat istirahat di Megamendung dan menuju ke Sentul. Kemudian pada Minggu, 6 Desember, sekitar pukul 22.30 WIB sampai dan pukul 23.00 WIB, Habib Rizieq beranjak dari Sentul untuk ke tempat pengajian keluarga inti menggunakan empat mobil. Di dalam mobil-mobil tersebut ada istri, anak, menantu, dan dua orang cucu Habib Rizieq.
“Jadi ini adalah perjalanan keluarga biasa beliau yang mau melakukan pengajian keluarga. Dalam perjalanan, sekitar pukul 00.30 WIB, rombongan beliau dikawal dengan 4 mobil dan di jalan ada orang nguntit sejak keluar dari Sentul terus diikuti dan para penguntit berusaha potong (jalan) entah apa tujuannya,” urainya.
Ia menambahkan bahwa sejumlah orang yang berusaha memotong jalan tersebut tidak berseragam. Pada saat kendaraan keluarga Rizieq berhenti, para pengawal berupaya untuk melindungi Habib Rizieq dan keluarganya.
“Pada saat kendaraan dihentikan, dua mobil pengawal terus menuntun jalan keluarga Habib Rizieq dan dua mobil pengawal yang menghadapi mereka yang berupaya menghentikan perjalanan Habib Rizieq. Tapi yang patut diketahui bahwa fitnah besar kalau laskar kita disebut bawa senjata api dan tembak menembak, itu adalah fitnah,” tegas Munarman. (haninmazaya/arrahmah.com)