JAKARTA (Arrahmah.com) – Front Pembela Islam (FPI) mendesak Polri dan TNI untuk segera mengusut tuntas kasus terror ‘mobil meledak terhadap Ulama dan umat Islam pada acara tabligh akbar di Jl MT Haryono, Jakarta Timur pada Ahad (16/4/2017) dini hari.
“Dengan memburu teroris, pelakunya, dan mengejar aktor intelektualnya, serta membongkar semua jaringannya berikut penyandang dananya,” kata Ketua DPD FPI Jakarta, Muchsin Alatas saat membacakan pernyataan sikap di Masjid Al-Ittihat, Tebet, Jakarta Selatan pada Ahad (16/4)
Mengutip Republika, DPD(FPI Jakarta mengeluarkan pernyataan terkait teror pembakaran mobil dalam acara peringatan Isra Mi’raj yang dihadiri Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab. Pernyataan sikap ini disebut sebagai pernyataan dari Habib Rizieq.
“Saya hanya ingin berpesan kepada umat Islam, termasuk ini pernyataan dari imam besar umat Islam,” ujar Ketua DPD FPI Jakarta, Muchsin Alatas saat membacakan pernyataan sikap di Masjid Al-Ittihat, Tebet, Jakarta Selatan pada Ahad (16/4).
Setidaknya ada empat poin yang dibacakan Muchsin terkait insiden yang terjadi di Kantor DPD DKI Jakarta pada Ahad (16/4) dini hari.
Pertama, Muchsin menegaskan bahwa FPI DKI Jakarta mengutuk peledakan mobil yang diarahkan ke jamaah yang sedang mengikuti tabligh akbar bersama Habib Rizieq Shihab yang digelar di DPD FPI Jakarta, Cawang, Jakarta Timur.
Kedua, mendesak Polri dan TNI untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut, dengan memburu teroris, pelakunya, dan mengejar aktor intelektualnya, serta membongkar semua jaringannya berikut penyandang dananya.
Ketiga, menyerukan kepada umat Islam agar tetap tenang, dan selalu waspada, serta tidak terprovokasi, sehingga bisa tetap fokus kepada pemenangan calon gubernur Muslim dalam Pilkada 19 April 2017 di Jakarta.
“Keempat, saya imbau kepada Laskar FPI, kepada jawara pengawal ulama kepada FPI, dan kepada ormas-ormas Islam dan kepada umat Islam secara umum, semua ini kita berikan sepenuhnya kepada aparat yang berwajib,” kata Muchsin.
Muchsin mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu pihak kepolisian yang sedang menyelidiki insiden yang diduga sebagai bentuk teror tersebut. “Kita hanya menunggu hasil kerja dari pihak kepolisian. Mungkin jni pernyataan sikap yang ingin saya sampaikan,” katanya.
Teror untuk Ulama dan umat
Diketahui, sebuah mobil meledak saat pengajian yang dihadiri Habib Rizieq, di Cawang, Jakarta Timur, Ahad (15/4) dini hari. Kejadian ini dinilai sebagai teror kepada Umat Islam jelang Pilkada DKI pada 19 April 2017 mendatang.
Ribuan jamaah yang tengah mendengarkan tausiyah Habib Rizieq tiba-tiba dikagetkan dengan sebuah mobil tanpa pengemudi yang meluncur mundur dengan kondisi terbakar dari fly over Cawang ke arah tempat pengajian.
Mobil terbakar yang melaju mundur itu sontak membuat jamaah yang berada diluar berhamburan menghindar. Untungnya, mobil tersebut tertahan oleh beberapa motor yang terparkir di pinggir jalan. Meskipun kemudian, motor-motor yang menahan laju mobil tersebut akhirnya ikut terbakar, tersulut oleh api dari mobil.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun begitu, kejadian ini membuat para jamaah yang hadir dan masyarakat sekitar panik. Kejadian ini, terjadi Ahad dini hari sekitar pukul 00.15 Wib.
Jamaah bersama masyarakat sekitar lokasi kejadian berusaha memadamkan api yang membakar mobil dan bebarapa unit motor. Dan beberapa orang lainnya berusaha mengamankan motor yang berada disekitarnya agar tidak ikut terbakar.
Di tengah upaya pemadaman terhadap mobil terbakar tersebut, beberapa orang dari tim keamanan FPI bersama masyarakat menyisir daerah disekitar kejadian. Ternyata didapati dua unit mobil Kijang yang terparkir tidak jauh lokasi kejadian yang masing-masing memuat empat buah jirigen besar berisi bensin.
Disinyalir, kedua mobil Kijang bernomor polisi B 7208 EQ dan B 1552 AH, yang memuat jirigen berisi bensin tersebut adalah bagian dari komplotan yang mobilnya terbakar tadi.
Menurut informasi di lapangan, pihak aparat Kepolisian bersama Tim Gegana baru tiba dilokasi sekitar pukul 03.00 dini hari.
(azmuttaqin/arrahmah.com)