JAKARTA (Arrahmah.com) – Front Pembela Islam (FPI) mendesak Polri agar segera memproses hukum gerombolan Dayak penghadang rombongan Ulama yang dipimpin Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain di Bandara Sintang, Kalimantan Barat. Demikian ditegaskan Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab dihadapan ribuan umat Islam di depan Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/1/2017).
“Supaya kita minta penghadang Kyai Haji Tengku Zulkarnain, mereka juga semua harus ditangkap. MUI dihadang, jahat tidak, MUI mau dihabisi, wajib tidak diproses, ditahan,” katanya, dikutip Inilah.com.
Diketahui, pada Kamis (12/1) lalu rombongan ulama MUI dihadang dengan keras kedatangannya oleh gerombolan dayak saat akan menuruni pesawat di Bandara Sintang, Kalimantan Barat. Bahkan tebasan sebilah mandau, senjata tajam khas Kalimantan nyaris mengenai Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain.
“Begitu saya mau turun diserbu pakai mandau. Berkat pertolongan Allah nggak kena. Saya tangkis, saya kan pernah belajar kungfu,” ungkap Tengku Zulkarnain
Baca: Wasekjen MUI heran penghadangnya bisa bawa mandau hingga ban pesawat yang ditumpanginya
Hari ini FPI melakukan aksi bela ulama di Mabes Polri, menuntut FPI pun membubarkan diri sekira pukul 13.00 WIB. Mereka menuntut beberapa hal, termasuk penahanan terhadap Ketua Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI).
Walau semangat, kita harus tertib. Nanti kita berdoa, musuh Islam agar dihancurkan oleh Allah,” tandasnya.
Sebelum bergerak ke Mabes Polri masa umat Islam berkumpul di Masjid Al Azhar Kebayoran Baru jakarta Selatan untuk menunaikan shalat Dhuha. Pada kesempatan itu Habib Rizieq menyampaikan pidatonya, “Selama ini jika ulama dan aktivis Islam yang dilaporkan hukum begitu cepat diproses. Dan kita ingat ucapan Polri yang mengatakan masyarakat silahkan melapor setiap ada permasalahan. Oleh karena itu kita sekarang mau melapor, kita berharap hukum bisa adil ditegakkan.
Habib mengungkapkan aksi hari ini kita akan laporkan sejumlah kasus
1. Megawati, melakukan penistaan agama dengan mengatakan rukun iman percaya akhirat sebagai ramalan.
2. Gubernur BI, Menkeu, perusahaan yang mencetak uang RI serta designernya yang membuat uang dengan logo mirip PKI.
3. Kapolda Metro Jaya yang pada aksi 411 menghasut FPI untuk menyerang HMI, melakukan adu domba masyarakat.
4. Kapolda Jabar, mengerahkan preman untuk menyerang umat Islam di Bandung
(azm/arrahmah.com)