JAKARTA (Arrahmah.com) – Senin (22/11/10) siang, Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi yang terletak di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, didatangi para pengunjuk rasa yang memerotes kasus penyiksaan atau tindak kekerasan yang dialami tenaga kerja asal Indonesia (TKI) di negara penghasil minyak tersebut.
Ratusan massa dari Ormas Islam antara lain berasal dari Front Pembela Islam (FPI) dan Forum Umat Islam (FUI). Aksi demo juga dilakukan Komite Independen Perlindungan TKI (KIP-TKI), serta Himpunan Insan Pemerhati Perlindungan Hukum TKI. Dalam aksinya, para pengunjuk rasa juga sempat menggelar aksi teaterikal yang menggambarkan penyiksaan yang dilami para tenaga kerja asal Indonesia di Arab Saudi.
Aksi demo di depan Kedubes Arab Saudi yang marak dalam beberapa hari terakhir, tak lepas dari kasus penykisaan terhadap Sumiati dan pembunuhan yang dialami Kikim Komalasari, di Jeddah, Arab Saudi. Selain mengutuk tindakan kriminal itu, mereka juga mendesak agar pemerintah Arab Saudi untuk bersikap tegas dan menghukum para pelaku tindak kekerasan yang dilakukan kepada para tenaga kerja asal Indonesia tersebut. Para demonstran juga meminta agar Pemerintah Arab Saudi melindungi tenaga kerja asal Indonesia dan menjamin hak-hak para pahlawan devisa tersebut.
Para pendemo juga terus meneriakkan yel-yel sambil membentangkan sejumlah spanduk yang bertuliskan nada protes dan kecaman terhadap Pemerintah Arab Saudi. Mereka juga sempat menggelar aksi teaterikal tentang penyiksaan terhadap TKW.
Sekjen DPD FPI DKI Jakarta, Sobri Lubis mengecam, penyiksaan yang menimpa Sumiati, TKI asal Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia menyebutkan, terasa sangat memalukan jika kasus penyiksaan TKI di Arab Saudi berujung damai atau ganti rugi.
”Harga diri Indonesia jangan sampai tergadai hanya oleh sejumlah uang dari majikan penyiksa TKI ataupun Pemerintah Arab Saudi. Karenanya FPI meminta Pemerintah Arab Saudi agar secara adil menerapkan hukum sesuai dengan syariat Islam,” ujar Sobri Lubis saat melakukan orasinya, Senin (22/11).
Hal senada diungkapkan Sekjen Forum Umat Islam, Muhammad al-Khathtath. Ia menuturkan, Pemerintah Arab Saudi harus berani menghukum warga kalangan atas yang menyiksa TKI. ”Hukum seadil-adilnya bagi pelaku tindak kekerasan terhadap para TKI kita,” ungkapnya.
Lima perwakilan pendemo akhirnya diterima oleh pihak Kedutaan Besar Arab Saudi. Namun hingga berita ini diturunkan, para perwakilan pendemo itu masih melakukan pembicaraan dengan pihak kedutaan.
Aksi yang diikuti ratusan massa ini berjalan cukup damai. Namun mereka tetap dikawal ketat oleh 220 personel kepolisian dari Polres Jakarta Timur. Ratusan petugas hanya berjaga-jaga di depan pagar kantor Kedubes Arab Saudi tersebut.
Kepala Bagian Operasi Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Kuncoro Yakti mengatakan, pengamanan aksi unjuk rasa di depan Kedubes Arab Saudi saat ini lebih ketat dibanding beberapa waktu sebelumnya. Namun ia menyebutkan jumlah personil yang dikerahkan ke lapangan sudah sesuai dengan protap yang ada.
“Sesuai protap, hari ini kami menurunkan 220 personel,” katanya. (hidayatullah/arrahmah.com)