“Bergdahl menikmati kebebasan dalam tahanan, dan terlibat dalam latihan membidik dengan mujahidin lokal, menembakkan AK47s. Bergdahl bahkan diizinkan untuk membawa senjata yang berisi peluru pada suatu kesempatan,” katanya menambahkan.
Setelah lima tahun ditawan, Bergdahl dibebaskan oleh Taliban Sabtu lalu dalam kesepakatan pertukaran tawanan dengan petinggi Taliban yang ditahan di pangkalan militer AS di Guantanamo.
Namun, ia segera dikecam oleh sesama prajurit sebagai pembelot yang meninggalkan jabatannya pada bulan Juni 2009.
Kritikus telah mempertanyakan legalitas dan rincian dari kesepakatan yang membebaskan Bergdahl, serta keadaan penangkapannya, yang beberapa rekan tentaranya mengatakan bahwa penangkapan itu terjadi setelah ia meninggalkan posnya.
Menurut dokumen Fox, Bergdahl berhasil melarikan diri dan kembali ke posnya, setelah dia pergi selama lima hari, tetapi kemudian ditangkap kembali dan ditempatkan dalam penjara.
“Bergdahl menikmati bermain sepak bola dengan pengawal dan penjaga penjara di sekitar lapangan. Dia tampaknya sehat dan bahagia, dan dia terlihat tertawa senang dan mengucapkan ‘Salaam‘ berulang-ulang,” tambah sumber itu.
Menurut sumber dari The Associated Press, Jumat (6/6/2014), Taliban mengatakan bahwa tentara Amerika Serikat, Bowe Bergdahl, diperlakukan dengan baik selama berada dalam tawanan, bahkan dia diizinkan untuk bermain sepak bola dengan para mujahidin yang menahannya.
Juru bicara Taliban, Zaibullah Mujahid, mengatakan kepada The Associated Press melalui telepon bahwa Bergdahl berada dalam “kondisi yang baik,” dan dia diberi buah segar dan makanan lain yang dimintanya.
“Anda bisa bertanya kepadanya saat ia tiba di Amerika tentang hidupnya (selama berada dalam tawanan Taliban). Dia tidak akan mengeluh,” kata Mujahid Taliban.
Mujahid mengatakan bahwa Bergdahl berada di lokasi yang berbeda di dalam wilayah Afghanistan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Ia mengatakan bahwa tentara AS itu bermain sepak bola serta membaca buku, termasuk buku-buku berbahasa Inggris tentang Islam.
Bergdahl adalah bukan orang pertama yang diklaim memeluk Islam selama ditawan oleh Taliban.
“Bergdahl menikmati kebebasan dalam tahanan, dan terlibat dalam latihan membidik dengan mujahidin lokal, menembakkan AK47s. Bergdahl bahkan diizinkan untuk membawa senjata yang berisi peluru pada suatu kesempatan,” katanya menambahkan.
Setelah lima tahun ditawan, Bergdahl dibebaskan oleh Taliban Sabtu lalu dalam kesepakatan pertukaran tawanan dengan petinggi Taliban yang ditahan di pangkalan militer AS di Guantanamo.
Namun, ia segera dikecam oleh sesama prajurit sebagai pembelot yang meninggalkan jabatannya pada bulan Juni 2009.
Kritikus telah mempertanyakan legalitas dan rincian dari kesepakatan yang membebaskan Bergdahl, serta keadaan penangkapannya, yang beberapa rekan tentaranya mengatakan bahwa penangkapan itu terjadi setelah ia meninggalkan posnya.
Menurut dokumen Fox, Bergdahl berhasil melarikan diri dan kembali ke posnya, setelah dia pergi selama lima hari, tetapi kemudian ditangkap kembali dan ditempatkan dalam penjara.
“Bergdahl menikmati bermain sepak bola dengan pengawal dan penjaga penjara di sekitar lapangan. Dia tampaknya sehat dan bahagia, dan dia terlihat tertawa senang dan mengucapkan ‘Salaam‘ berulang-ulang,” tambah sumber itu.
Menurut sumber dari The Associated Press, Jumat (6/6/2014), Taliban mengatakan bahwa tentara Amerika Serikat, Bowe Bergdahl, diperlakukan dengan baik selama berada dalam tawanan, bahkan dia diizinkan untuk bermain sepak bola dengan para mujahidin yang menahannya.
Juru bicara Taliban, Zaibullah Mujahid, mengatakan kepada The Associated Press melalui telepon bahwa Bergdahl berada dalam “kondisi yang baik,” dan dia diberi buah segar dan makanan lain yang dimintanya.
“Anda bisa bertanya kepadanya saat ia tiba di Amerika tentang hidupnya (selama berada dalam tawanan Taliban). Dia tidak akan mengeluh,” kata Mujahid Taliban.
Mujahid mengatakan bahwa Bergdahl berada di lokasi yang berbeda di dalam wilayah Afghanistan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Ia mengatakan bahwa tentara AS itu bermain sepak bola serta membaca buku, termasuk buku-buku berbahasa Inggris tentang Islam.
Bergdahl adalah bukan orang pertama yang diklaim memeluk Islam selama ditawan oleh Taliban.