LONDON (Arrahmah.com) – Ribuan pengunjuk rasa berkumpul Sabtu (4/2/2017) di depan Kedutaan Besar AS di London untuk memprotes larangan perjalanan terhadap warga dan pengungsi dari tujuh negara mayoritas Muslim.
Sekitar 10.000 orang berjalan dari kedutaan ke Jalan Downing 10 di mana kantor-kantor pemerintah Inggris juga memprotes Perdana Menteri Theresa Mei yang sejauh ini gagal untuk mengutuk pembatasan terbaru oleh pemerintah AS.
“Tidak ada kebencian tidak ada ketakutan, pengungsi diterima di sini,” teriak para demonstran.
Sebuah plakat bertuliskan “Terorisme tidaklah beragama, itu adalah produk dari kebencian dan kebodohan.”
“Tidak untuk rasisme, tidak ada untuk Islamofobia,” tertulis di plakat lainnya yang dibawa oleh pengunjuk rasa.
Pengunjuk rasa terdiri dari berbagai LSM dan kelompok, termasuk Muslim Association of Britain, Muslim Engagement and Development (MEND), Muslim Council of Britain, Friends of Al-Aqsa dan Stop the War Coalition.
Penyelenggara mengatakan:
Larangan Trump terhadap umat Islam harus ditentang oleh semua orang yang menentang rasisme dan mendukung hak asasi manusia serta kolusi Theresa May dengan Trump harus berakhir
Kelompok ini menyeru pemerintah Inggris untuk membatalkan kunjungan kenegaraan pada bulan Mei untuk bertemu Presiden AS Donald Trump. Mereka berteriak “Katakan ‘tidak’ untuk Trump!” di depan kantor pemerintah.
Sebuah petisi online yang meminta pemerintah untuk membatalkan kunjungan itu ditandatangani oleh lebih dari 1,8 juta orang. Sebuah pernyataan pemerintah mengatakan ini akan diperdebatkan di House of Commons pada 20 Februari.
May mengatakan pada Senin lalu di sebuah konferensi pers di Dublin bahwa kunjungan tidak akan dibatalkan.
(banan/arrahmah.com)