DAMASKUS (Arrahmah.com) – Jurnalisme yang jujur tidak mudah dalam suasana perang, terutama dalam konflik seperti Suriah. Di mana informasi yang salah dan propaganda digunakan sebagai alat penggalangan dukungan baik di dalam maupun di luar negeri.
Selain peperangan untuk memperebutkan wilayah, sumber daya dan pos-pos strategis, ada juga peperangan media antara rezim Assad dan kelompok pejuang. Propaganda murahan telah dilakukan oleh sekutu rezim Assad dengan menerbitkan gambar yang menunjukkan seorang gadis dilempari batu sampai mati oleh para pejuang dan pendukungnya karena memiliki akun Facebook, demikian lansir worldbulletin, Jumat (21/2/2014).
Namun, pada saat diteliti, gambar yang ditemukan itu sebenarnya screenshot dari film Iran yang berjudul “‘The Stonning of Soraya”. Gambar tersebut pada awalnya diterbitkan oleh Fars News Agency, yang merupakan agency berita propaganda sekutu Assad, untuk menjelekkan kelompok pejuang dengan menarik sentimen Islamophobia dan orientalis kuno.
Gambar itu kemudian diambil oleh media terkemuka seperti CNN, The Daily Mail, Breitbart, Tundra Tabloid, Examiner, India Today, Global Times, Israel Hayom, Harian Bashkar, FrontPageRag dan banyak situs-situs dan kantor berita lain.
Kesalahan amatir ini menimbulkan pertanyaan terhadap reliabilitas atau kehandalan awak media arus utama (mainstream) dalam pendekatan profesional mereka untuk jurnalisme dan penggambaran peristiwa dari seluruh dunia. (ameera/arrahmah.com)