(Arrahmah.com) – Umat Islam di Myanmar (Burma), khususnya di negara bagian Arakan yang terletak di bagian barat negara mayoritas Buddhis tersebut, hidup mereka selalu berada dalam ancaman. Belum selesai masalah akibat serangan-serangan sebelumnya, Muslim di Arakan harus kembali menderita penyerangan brutal dari sekelompok orang-orang Buddhis Rakhine yang ekstrem.
Lima jasad Muslim di antara para korban penyerangan teroris Rakhine di kota Thandwe, yang dimulai pada Sabtu pekan kemarin dan masih memanas hingga Selasa (1/10/2013), telah dikuburkan di kota Thandwe.
Di desa Thabyuchai, di kota tersebut, banyak orang yang dibunuh dalam aksi penyerangan tersebut. Namun, jumlah korban tewas atau terluka belum bisa dipastikan karena sebagian korban belum bisa diidentifikasi. Di antara mereka, ada lima jenazah Muslim yang berhasil diidentifikasi dan mereka dimakamkan dengan cara Islami pada Kamis (3/10) sore di Thandwe, menurut laporan M-Media, sebuah media lokal yang mengikuti perkembangan situasi Muslim Myanmar.
M-Media memaparkan bahwa di antara jenazah tersebut, satu perempuan dan empat laki-laki, empat dari mereka dibunuh dengan parang dan satu lainnya dibakar.
Penduduk lokal mengatakan bahwa empat korban yang dibunuh dengan menggunakan parang adalah Daw Khin Kyi (93) -sebagian laporan mengatakan 94 atau 96 tahun-, U Abdulsamat (86), U Abdullahmeeyah (60) dan Ko Myint Lwin (45), sementara Ko Khin Zaw (50) tewas dalam pembakaran di sebuah masjid.
Inna lillahi wa inna ilaihi roji’uun
(siraaj/arrahmah.com)