MOSUL (Arrahmah.com) – Kelompok-kelompok jihad dan suku-suku Ahlus Sunnah berhasil merebut kota Mosul dari tangan rezim Syiah Irak pada hari Senin (9/6/2014). Hal itu memaksa PM Syiah Nouri Al-Maliki mengumumkan kondisi siaga dan pengerahan operasi besar-besaran untuk memukul mundur mujahidin Ahlus Sunnah, Aljazeera melaporkan.
Mujahidin ISIS, Jama’ah Ansharul Islam, Jaisyul Mujahidin, Jabhah Murabithun, Kataib Dir’ul Islam dan beberapa kelompok jihad lainnya serta suku-suku muslim melakukan operasi gabungan di kota Mosul, propinsi Niniveh. Serangan gabungan itu berhasil memukul mundur tentara dan kepolisian Syiah Irak dari kota Mosul pada hari Senin (9/6). Tak ingin mati sia-sia, sisa-sisa tentara dan polisi Syiah Irak melarikan diri dari kota Mosul.
Revolusi suku-suku muslim Irak meletus setelah pasukan rezim Syiah Irak membantai lebih dari 70 demonstran muslim di I’tisham Square, kota Huwaijah, propinsi Kirkuk pada 23 April 2013. Sejak itu sebagian besar propinsi yang berpenduduk mayoritas muslim Ahlus Sunnah bangkit melakukan revolusi melawan rezim Syiah Irak. Suku-suku muslim Irak dan kelompok-kelompok jihad melakukan operasi-operasi serangan di propinsi Anbar, Shalahuddin, Niniveh, Kirkuk, Diyala dan beberapa propinsi lainnya.
Kebiadaban pasukan rezim Syiah Irak terulang di kota Mosul dan Samira pada Jum’at (6/6/2014). Pasukan pemerintah Irak telah membombardir dengan meriam Hawan pemukiman penduduk di desa Zahra’, Mosul timur dan desa Tanak, Mosul barat. Bombardir brutal itu telah menyebabkan 70 penduduk kedua desa tersebut gugur dan puluhan luka cedera.
Pada hari yang sama pasukan “anti teror” SWAT Syiah Irak menangkap dan mengeksekusi mati 13 warga sipil muslim di kota Samira. Puluhan warga sipil lainnya gugur oleh serangan udara dan artileri berat rezim Syiah Irak terhadap kota Ramadi dan Fallujah di propinsi Anbar.
Kebiadaban pasukan Syiah Irak tersebut membangkitkan perlawanan umat Islam Irak. Tidak hanya kelompok-kelompok jihad, suku-suku muslim pun bangkit mengangkat senjata. Intifadhah Ahrar Al-Iraq pun meletus dan di setiap kota pejuang revolusioner suku-suku muslim membentuk Dewan Militer.
Perlawanan seluruh elemen suku muslim dan kelompok jihad itu membuktikan efektifitasnya di bulan Juni 2014 ini. Kota Mosul di propinsi Niniveh dan kota Huwaijah di propinsi Kirkuk jatuh ke tangan mujahidin Islam Irak. Hal itu disusul oleh berita jatuhnya kota Tikrit, propinsi Kirkuk ke tangan mujahidin Islam Irak.
(muhib al majdi/arrahmah.com)