SURIAH (Arrahmah.com) – Mujahidin Jabhah Nushrah, cabang resmi Al-Qaeda di Suriah, merilis sejumlah foto dari sebuah kamp pelatihan militer mereka di provinsi barat laut, Idlib. Kelompok Al-Qaeda ini tetap mengoperasikan kamp-kamp pelatihan jihad di Suriah di tengah gencarnya serangan udara penjajah AS di Suriah, lansir LWJ pada Jum’at (10/10/2014).
Foto-foto ini dirilis pada sebuah akun Twitter yang terkait dengan wiliyat Jabhah Nushrah di Idlib. Logo pada foto-foto tersebut merupakan logo yang sama yang digunakan oleh Jabhah Nushrah dan menyandang nama Al-Manarah Al-Bayda, yang merupakan outlet media resmi kelompok ini. Kata-kata “Koresponden Idlib” juga disertakan pada logo tersebut.
Foto-foto ini menunjukkan para pejuang Jabhah Nushrah di tengah pelatihan jihad mereka. Para mujahid berbaris dalam formasi, menerima instruksi menembak, dan menembakkan pistol serta senapan serbu AK-47. Dalam setiap foto, terlihat bendera tauhid Jabhah Nushrah.
Jabhah Nushrah telah merilis video dan foto-foto fasilitas pelatihan jihad mereka sebelumnhya. Pada bulan Maret, kelompok ini merilis video dari kamp Aiman Az-Zhawahiri dan Abu Ghadiya. Kamp Aiman Az-Zhawahiri terletak di kota Deir Ez-Zour dan diberi nama sesuai nama Amir Al-Qaeada, Syaikh Aiman Az-Zhwahiri. Namun Jabhah Nushrah dikabarkan meninggalkan kamp ini ketika kelompok Islamic State (IS) menguasai sebagian besar provinsi Dier Ez-Zour musim panas lalu.
Sementara Kamp Abu Ghadiya dinamai sesuai dengan nama salah seorang pemimpin Al-Qaeda yang berbasis di Suriah timur. Abu Ghadiya gugur dalam operasi khusus penjajah AS pada tahun 2008.
Jabhah Nushrah telah dikenal menjalankan kamp-kamp pelatihan jihad di Suriah timur sejak Desember 2012, ketika penjajah AS menambahkan salah satu komandan kamp jihad mereka ke dalam daftar “Khusus Teroris Internasional”.
Departemen Keuangan AS menambahkan Maysar Ali Musa Abdallah Al-Juburi ke daftar “teroris” global pada hari yang sama di mana Departemen Luar Negeri AS menambahkan Jabhah Nushrah ke dalam daftar “Organisasi Teroris Asing”. Al-Juburi adalah warga negara Irak yang telah berperan dalam melawan pasukan penjajah AS di Irak sejak tahun 2004 sebagai bagian dari Mujahidin Al-Qaeda di Irak.
Salibis AS menargetkan kamp-kamp pelatihan yang dijalankan oleh Jabhah Nushrah di barat laut Suriah. Pada tanggal 22 September, hari pembukaan serangan udara salibis AS di Suriah, AS “menembakkan 46 rudal jelajah di delapan lokasi” milik Jabhah Nusrah, lapor Associated Press. Setidaknya salah satu serangan itu diperkirakan telah menargetkan Idlib, di mana warga sipil yang tak berdosa dilaporkan turut gugur di provinsi ini.
Dalam sebuah siaran pers yang mengumumkan serangan mereka, militer AS mengklaim bahwa mereka menargetkan lebih dari satu kamp pelatihan yang terkait dengan “Kelompok Khurasan”. Kelompok Khurasan disebut-sebut hanyalah nama lain untuk menyamarkan penyebutan kader-kader di bawah pemimpin Jabhah Nushrah dan Al-Qaeda yang dicintai rakyat Suriah dan berkoordinasi melawan penjajahan Barat.
Komando Sentral AS melaporkan bahwa secara total, pasukan Komando Sentral AS melakukan delapan serangan terhadap sasaran Kelompok Khurasan yang terletak di sebelah barat Aleppo, menyerang kamp-kamp pelatihan jihad, fasilitas produksi bahan peledak dan amunisi, sebuah gedung komunikasi dan fasilitas-fasilitas lainnya.
Abu Yusuf At-Turki, salah seorang komandan Jabhah Nushrah yang melatih mujahidin untuk menjadi penembak jitu, telah gugur dalam serangan udara salibis pada 22 September lalu. Abu Yusuf, yang nama aslinya adalah Ümit Yasar Toprak, terlibat dalam plot 2004 berkenaan dengan rencana pembunuhan terhadap mantan Presiden George W. Bush selama pertemuan puncak NATO di Istanbul. Dia –semoga Allah menerimanya sebagai syuhada- juga pernah berjuang di Afghanistan.
Jabhah Nushrah dan mujahidin yang disebut sebagai Kelompok Khurasan tetap beroperasi di tengah serangan udara salibis AS dan sekutunya yang diluncurkan sejak 22 September lalu. Penjajah AS dan negara-negara sekutunya telah meluncurkan 111 serangan biadab mereka di Suriah sejak tanggal 23 September.
(banan/arrahmah.com)