JAKARTA (Arrahmah.com) – Maasyaa Allah, foto-foto para jama’ah haji tahun 1880 dari 10 negara yang dipublikasikan Ilmfeed pada Oktober 2012 dari koleksi Museum of Islamic Art (MIA), Qatar ini sangat menyentuh. Waktu itu, belum ada transportasi modern seperti perjalanan udara komersial. Terbayang bagaimana beratnya perjalanan ke haji yang ratusan kali jauh lebih sulit dan berbahaya dari perjalanan haji modern. Mereka melakukan perjalanan berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk mencapai Mekah.
Jika kita amati, latar belakang kebangsaan para calon jama’ah haji begitu beragam. Hal itu nampak dari pakaian mereka yang berbeda, mencerminkan adat tempat asal mereka. Namun selama ibadah haji, latar kebangsaan seperti menghilang karena setiap orang memakai dua potong pakaian tak berjahit (kain ihrom) sehingga sulit untuk mengidentifikasi kewarganegaraan mereka. Haji membawa semua bangsa dan masyarakat bersama-sama di mana muda, tua, miskin dan kaya berdiri di hadapan Allah dalam kedudukan yang sama.
Foto-foto ini diambil pada masa kekhalifahan Ottoman masih ada. Di masa itu, peziarah haji mampu melakukan perjalanan tanpa kerumitan karena terbebas dari paspor juga visa melalui hamparan Bumi Allah tanpa sekat-sekat negara seperti saat ini.
(adibahasan/arrahmah.com)