“Kembali kepada asas tunggal pada hakikatnya adalah pengkhianatan kepada asas demokrasi dan merupakan ciri dari kehidupan fasisme,” demikian ditegaskan oleh Mashadi dalam sambutan sebelum dibacakannya sikap Forum Umat Islam (FUI) dalam acara jumpa Pers, Senin petang, 4/12/07.
Sikap menolak dikembalikannya Pancasila sebagai asas tunggal merupakan suara beberapa ormas dan orsospol berbasis umat Islam, sebagai reaksi dari sikap beberapa partai besar semacam PDI-P, Golkar dan PD, yang saat ini sedang memperjuangkan agar Pancasila bisa dikembalikan lagi menjadi asas tunggal, mirip di zaman Orde Baru lalu.
Dalam sambutannya, Nadzri Adlani yang juga pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan bahwa sudah jelas bahwa Pancasila tidak bertentangan dengan Islam, “Jadi mau apa lagi dengan usaha menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal?”
Hadir dalam jumpa pers yang digelar di gedung Kahmi Center Jakarta Selatan antara lain Ketua Gerakan Persaudaraan Muslim, Ahmad Soemargono, pimpinan HizbuttahrirIndonesia (HTI) Alkhattat, Ketua FUI Mashadi, sekjen Komite Solidaritas Rakyat Palestina (KISPA) Ferry Nur dan ustadz Jafar dari Front Pembela Islam (FPI).
FUI memandang bahwa fenomena pemberlakuan kembali asas tunggal Pancasila merupakan wujud nyata dari hakikat kebobrokan demokrasi yang diusung partai-partai besar mantan rezim Orde Baru, yang sejatinya mengusung kepentingan kaum kapitalis Barat.
Selain itu, keinginan kembali kepada Pancasila sebagai asas tunggaljuga merupakan indikasi dari adanya “Islamo Phobia” dari kaum sekuler dan para komprador kaumimperialisBarat yang sangat membenci perkembangan Islam dan perjuangan penerapan syariah Islam yang semakin marak dalam kehidupan demokrasi pasca reformasi.
Dalam pembacaannya, Al-Khattat sebagai sekjen FUI mengatakan, “Mereka berharap bahwa dengan pengasastunggalan parpol, maka dengan mudah mereka akan mengasastunggalkan ormas dan menggilas seluruh partai, ormas, dan gerakan Islam di negeri ini.”
Oleh sebagai Forum Umat Islam menyerukan beberapa hal terkait dengan fenoma ini sebagai berikut:
1. Menolak keras pemberlakuan kembali Pancasila sebagai satu-satunya asas bagi parpol.
2. Menyerukan kepada seluruh parpol Islam dan parpol yang berbasis umat Islam serta para politisi muslim agar menolak dengan keras usaha-usaha pencantuman kembali asas tunggal Pancasila dalam UU Parpol.
3. Menyerukan kepada seluruh umat Islam dan bangsa Indonesia untuk menolak keras berbagai langkah pemberlakuan kembali asas tunggal Pancasila.
4. Menyerukan kepada seluruh ummat Islam dan bangsa Indonesia untuk mencabut mandat para wakil rakyat dan parpol yang jelas-jelas mengkhianati aspirasi rakyat dengan mengembalikan Pancasila sebagai satu-satunya asas.
5. Menyerukan kepada seluruh ummat Islam dan bangsa Indonesia agar pada Pemilu 2009 untuk tidak memilih partai dan pemimpin yang mengkhianati rakyat dengan mengembalikan Pancasila sebagai satu-satunya asas.
6. Menyerukan kepada partai-partai Islam yang berbasis Islam agar bersatu membangun kekuatan faksi Islam dan berjuang secara sungguh-sungguh memenangkan Islam dan syariah Islam di parlemen.
Forum Umat Islam merupakan forum yang di dalamnya terdapat beberapa ormas dan orsospol Islam, antara lain: Perguruan Asy-Syafi’iyah, KISDI, DDII, BKSPPI, NU, Muhammadiyah, HTI, SI, DMI, PERSIS, BKPMRI, Al-Irsyad, ICMI, BKMT, YPI Al-Azhar, FPI, FPIS, MMI, MAjelis Adz-Dzikra, PP Daarut Tauhid, FBR, TPM, MPU, MER-C, GPMI, ForToPS, Taruna Muslim, Al-Ittihadiyah, Hidayatullah, Al-Wasliyah, PERTI, IKADI, PKS, PBB, PBR, PNU dan lainnnya.
Sumber: Eramuslim