BANDA ACEH (Arrahmah.com) – Puluhan aktivis Islam yang tergabung dalam Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Aceh mengadakan aksi yang bertujuan mengecam Pemerintah Yunani atas tindakannya menahan kapal yang melakukan misi kemanusiaan ke Gaza, Palestina.
“Kami mengecam sikap Pemerintah Yunani dan kami minta untuk segera melepaskan kapten kapal dan menghentikan kebijakan menghalangi masuknya armada Freedom Frotilla II ke Gaza,” kata Koordinator aksi Al-Fajri dalam orasinya di Banda Aceh, Sabtu (9/7/2011).
Dalam aksi tersebut, Fajri meminta agar masyarakat Indonesia mendukung misi kemanusiaan yang dibawa armada Freedom Frotilla II ke Gaza. Selain itu, Pemerintah Indonesia juga harus berani mengeluarkan sikap terkait misi kemanusiaan Freedom Frotilla II sebagai wujud komitmen terhadap Palestina.
Mereka berharap agar pihak Kedutaan Besar Yunani di Jakarta dan masyarakat dunia agar mendesak Pemerintah Yunani untuk merealisasikan tuntutan terhadap pembebasan armada pembawa misi kemanusiaan tersebut.
“Umat Muslim dan negara-negara Islam harus bersatu untuk melawan Zionis. Kekompakan kita akan membuat Palestina terbebas cari cengkraman zionis Yahudi Israel,” katanya.
Sebelumnya enam kapal dari berbagai negara yang hendak membawa misi kemanusiaan ke Jalur Gaza ditahan oleh Pemerintah Yunani di pelabuhannya. Mereka melarang kapal tergabung dalam Freedom Frotilla II berlabuh ke Gaza.
Pemerintah Yunani juga menahan seorang kapten Kapal The Audacity Of Hope karena yang bersangkutan dituduh hendak meninggalkan pelabuhan tanpa meminta izin dari pihak berwenang.
Seperti yang dikabarkan sebelumnya, Pemerintah Yunani menahan beberapa kapal untuk menyalurkan misi kemanusiaan ke Gaza karena takut terhadap acaman Israel. Menanggapi hal tersebut, pemerintah Indonesia bahkan belum mengeluarkan pernyataan apapun. Padahal sesama Muslim itu bersaudara, rasa persaudaraan pemerintah Muslim di Indonesia sepertinya tak mampu membuat mereka melakukan aksi nyata dalam membantu saudaranya. (ans/arrahmah.com)