JAKARTA (Arrahmah.com) – Forum Jurnalis Muslim (Forjim) menilai, berita yang ditayangkan Metro TV yang telah menyiarkan fitnah keji terhadap media-media Islam dengan menyebut 22 media Islam sebagai penyebar hoax alias berita bohong, merupakan berita yang tidak berimbang (cover both side) menurut prinsip-prinsip jurnalistik yang umum dan juga mengandung fitnah.
Secara sepihak Metro TV memanfaatkan data lawas yang dirilis BNPT dan Kemenkominfo pada 30 Maret 2015 lalu, tanpa ada upaya klarisikasi kepada pengelola situs-situs tersebut.
Ketua Bidang Hubungan Antarlembaga Forjim, Nuim Hidayat, kepada wartawan, Ahad (8/1/2017) mengatakan, dengan kejadian ini masyarakat makin cerdas menilai siapa penyebar hoax sesungguhnya. Metro TV yang disebut sebagai media “mainstream” oleh sebagian kalangan, juga akan akan disebut masyarakat sebagai media hoax. Sebab mereka ingin melawan hoax dengan cara hoax pula.
“Hoax itu kan sekarang seolah dimaknai sebagai berita yang tersebar yang tidak disukai oleh rezim dan pendukungnya. Sementara kalau hoax itu datang dari penguasa dan media-media atau pendukungnya tidak disebut sebagai hoax,” ungkap alumni Pascasarjana Universitas Indonesia itu.
“Kesalahan-kesalahan media-media pendukung presiden adalah membenarkan semua ucapan atau tingkah laku presiden. Fungsi media itu selain untuk memberikan informasi, juga mengkritisi petistiwa, termasuk mengritisi ucapan presiden,” tambahnya.
Nuim mengapresiasi ucapan presiden untuk menghentikan peredaran hoax. Tetapi, kata dia, menindaklanjuti dengan serampangan menyatakan puluhan situs Islam itu penyebar hoax adalah tindakan yang sembrono.
“Media itu jangan menjadi pak turut. Berbahaya media bila tidak kritis. Tindakan pembredelan sebenarnya udah ketinggalan zaman. Apakah mau ditutup Facebook, Whatsapp, Twitter yang disitu sebenarnya banyak menyebarkan hoax? Jadi di masa keberlimpahan atau kebisingan informasi yang diperlukan adalah bukan hanya pendidikan bagi wartawan, tapi juga pendidikan bagi masyarakat dalam menyikapi informasi,”pungkasnya.
Diketahui stasiun televisi swasta nasional Metro TV dinilai telah menyiarkan fitnah terhadap media-media Islam. Tidak main-main, Metro TV menyebut 22 media Islam sebagai penyebar hoax alias berita bohong.
Dalam siaran METRO HARI INI pukul 17.25 WIB, Jumat, 6 Januari 2017 lalu, yang juga diunggah ke situs Metrotvnews.com, Metro TV menayangkan berita dengan judul “Daftar Situs Penyebar Hoax.”
Disebutkan, 22 situs media Islam direkomendasikan oleh Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT) kepada Kementerian Kominfo untuk diblokir dengan alasan menyebarkan hoax dan juga radikalisme. Ke-22 situs website berita Islam dan blog itu adalah: arrahmah.com, voa-islam.com, ghur4ba.blogspot.com, panjimas.com, thoriquna.com, dakwatuna.com, kafilahmujahid.com, an-najah.net, muslimdaily.net dan hidayatullah.com.
Kemudian salam-online.com, aqlislamiccenter.com, kiblat.net, dakwahmedia.com, muqawamah.com, lasdipo.com, gemaislam.com, eramuslim.com, daulahislam.com, shoutussalam.com, azzammedia.com, dan terakhir, indonesiasupportislamicatate.blogspot.com.
(azmuttaqin/arrahmah.com)