SERPONG (Arrahmah.id) – Organisasi yang beranggotakan puluhan Ormas lintas ideologi, kebangsaan dan kemasyarakatan yang tergabung dalam Forum Bersama Tangsel (Forbest) akan adakan aksi massa bela Palestina pada Ahad (10/12/2023). Acara diagendakan di Lapangan kawasan perkantoran Dinas Perijinan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan.
Dalam siaran Pers yang diterima Sabtu (9/12), Ketua Panitia kegiatan Aksi Bela Palestina Forbest Tangsel Nico mengatakan, aksi bela digagas oleh Forbest Tangsel yang bersinergi dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan serta puluhan organisasi lintas ideologi agama, kebangsaan dan juga kemasyarakatan yang sepakat untuk bersatu dan bersama-sama melakukan koalisi Aksi Indonesia Bela Baitul Maqdis Palestina, Spirit of Aqsa dan didukung oleh Yayasan Amanah Takaful, lansir Banten Satu.
Aksi massa Ahad (10/12) akan diikuti oleh gabungan dari unsur-unsur berbagai forum dan komunitas yang ada di Kota Tangerang Selatan, diantaranya Forum Masjid Musholla BSD (FMMB), Forum DKM Kota Tangsel (FDKM), Forum Silaturahmi Masjid Jelupang (FSMJ), Ikatan Da’i Indonesia Kota Tangsel (Ikadi), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangsel, PDM Muhamadiyah Kota Tangsel, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Kota Tangsel, Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Kota Tangsel, PD Salimah Kota Tangsel, KNRP Banten, dan puluhan organisasi massa lainnya.
“Aksi ini akan diselenggarakan mulai pukul 06.00 Wib hingga pukul 10.00 Wib, yang akan berisi kegiatan diantaranya, sambutan-sambutan, hadroh, tausiyah dan doa bersama,” kata Nico.
Menurut Nico, aksi bertujuan untuk menyuarakan dukungan masyarakat Indonesia umumnya, khususnya di Kota Tangerang Selatan kepada saudara-saudara Muslim di negara Palestina yang sedang mengalami kezaliman dan penjajahan dari Zionis “Israel”.
“Perlakuan pasukan Zionis ‘Israel’ telah benar-benar menghancurkan hati kami sebagai umat muslim dan juga umat umat Kristen. Dimana mereka membunuh puluhan ribu orang yang tidak bersalah, yang bahkan sebagian besar korbannya adalah wanita dan anak-anak. Tidak ada lagi pembenaran dalam argumen pembelaan diri yang disampaikan sebelumnya oleh Zionis ‘Israel’, atas langkah yang mereka lakukan dengan dalih menarget pasukan HAMAS, dengan apa yang mereka lakukan pada 7 Oktober 2023 lalu. Kalau mau kembali ke belakang, harusnya bukan hanya kembali ke 7 Oktober 2023, tapi kembali ke 1 tahun, atau bila perlu kita kembali ke 15-75 tahun lalu, bagaimana perlakuan para Zionis ‘Israel’ terhadap saudara-saudara kita di Palestina !” jelasnya.
Nico menambahkan, tema aksi ini diinisiasi oleh sekertaris panitia Aksi, Lugas, yaitu “Tangsel Stand with Palestine”. Mengacu kepada sikap Negara Republik Indonesia, Nico mengatakan, “tema aksi ini sejalan dengan sikap Negara Republik Indonesia, yaitu mengacu kepada pembukaan UUD ’45, jelas menyatakan, bahwa penjajahan di atas dunia harus di hapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dan Negara Republik Indonesia sampai hari ini konsisten berada dan berdiri bersama rakyat Palestina. Sejak Presiden pertama bung Karno, dan alhamdulillah sampai hari ini, dengan Presiden RI bapak Joko Widodo, tegas menyatakan bahwa perang harus dihentikan. Apalagi ibu Menlu, bu Retno Marsudi yang luar biasa diplomasi beliau, sangat tegas menyatakan bahwa “Indonesia berdiri bersama rakyat Palestina”.
“Saya kira seluruh bangsa Indonesia sepakat tentang bagaimana sikap kita terhadap Zionis ‘Israel’ dan bagaimana sikap kita terhadap saudara kita di Palestina. Siapa yang tidak berada 1 barisan bersama negara Palestina, sama saja dengan tidak sejalan dengan sikap Pemerintah Republik Indonesia. Dan jangan lupakan sejarah, negara Palestina adalah negara pertama yang mengakui kedaulatan Negara Republik Indonesia, bahkan sebelum pembacaan teks proklamasi,” tandasnya. (haninmazaya/arrahmah.id)