PAMEKASAN (Arrahmah.com) – Sejumlah media mewartakan pemindahan terpidana kasus terorisme Nuaim Baasyir yang bersitegang dengan pegawai Lapas Pamekasan gara-gara urusan bilik asmara. Detik menyebut, dari informasi yang dihimpun, Noim Ba’asyir mengamuk saat memprotes sipir lapas karena tidak dipenuhinya permintaan bilik asmara. Bilik asmara diminta Noim saat NH, istrinya datang membesuk pada Sabtu (9/7).
Permintaan ini ditolak Kalapas karena tidak ada aturan mengenai penyediaan bilik asmara. Nuaim yang jadi terpidana kasus terorisme dengan hukuman 6 tahun penjara ini lantas marah dan mengeluarkan ancaman keributan.
Adapun Informasi yang diperoleh redaksi di LP Pamekasan menyebutkan kronologi kejadian sebagai berikut:
* Istri akh Nuaim mendapatkan teror dari pihak RT (polisi) yang menekan pemilik rumah kontrakan, kemudian meneror istrinya akh Nuaim.
* Saat besuk, istri Nuaim dipaksa untuk dipoto, padahal sebelum sebelumnya, sudah besuk beberapa kali dan tidak diperlakukan seperti waktu besukan terakhir. Istri Nuaim dipersulit untk masuk ke dalam LP.
* Mendengar kabar tentang istrinya akh Nuaim mendatangi KPLP. Karena istrinya masih tertahan belum bisa masuk, akhi Nuaim melempar genting kantor Kalapas, sedangkan di lain tempat para napi umum emosi karena tertahan besukan/kunjungannya, dan mereka diprovokasi pihak LP bahwa besukannya tertahan karena napi “teroris” mengamuk. Kemudian Kalapas turun ke lapangan dan menanyakan penyebab terjadi keributan dan emosinya para napi. Akhi Fadli menjelaskan kepada Kalapas, “Para napi emosi dan akh Nuaim marah karena besukan dipersulit dan tidak dibuka seperti waktu biasanya.”
*Akhirnya besukan dibuka pada jm 10.30.padahal biasanya jm.09.00.Dan besukan berjalan lancar dan suasana pun kondusif hingga besukan berakhir.
* Setelah sholat Isya ketika para ikhwah beristirahat dan akh Nuaim baru selesai mandi, tiba tiba Densus datang dengan kawalan dari pihak Polres dengan bersenjatakan lengkap,dan langsung masuk ke kamarnya akh Nuaim dan menyuruh beliau angkat tangan,kemudian melakban mata beliau, dan ketika dibawa akh Nuaim hanya mengenakan sirwal dan belum sempat memakai baju.
Dengan demikian pemicu terjadinya karena permintaan akh Nuaim untuk disediakan bilik asmara adalah tidak benar.
(azmuttaqin/arrahmah.com)