TEL AVIV (Arrahmah.com) – Sebuah dokumen baru yang bocor ke media, mengungkapkan bahwa AS memiliki bukti mengenai adanya persediaan senjata kimia dan biologi milik “Israel”, lapor majalah Foreign Policy yang diterbitkan Senin (9/9/2013).
Laporan ini datang di tengah perbincangan hangat mengenai penggunaan senjata kimia oleh rezim kafir Assad pada 21 Agustus lalu. Meskipun fakta-fakta di lapangan mengungkapkan bahwa rezim bertanggung jawab atas serangan tersebut, rezim Suriah mengelak dan membantah telah terlibat dalam serangan brutal itu.
Dokumen yang diungkap oleh Foreign policy menunjukkan bahwa di samping membangun sebuah gudang nuklir yang diperkirakan berisi tiga ratus senjata nuklir pada tahun 1960-an dan 70-an, militer Zionis juga mengembangkan senjata kimia dan biologi.
Dokumen tersebut juga menyatakan bahwa satelit mata-mata AS telah mengidentifikasi senjata kimia berada di wilayah Gurun Negev. Produksi senjata kimia lainnya diyakini ada dalam sebuah sumur yang mengembangkan industri kimia “Israel”.
Halaman tunggal dari laporan besar CIA ditemukan di Perpustakaan Ronald Reagan di California, laporan telah dirilis beberapa tahun yang lalu ke Arsip Nasional, namun disensor secara ketat, lansir IMEMC.
Menurut laporan Foreign Policy, sejarawan “Israel”, Avner Cohen dalam bukunya “Israel and the Bomb”, menulis bahwa Perdana Menteri “Israel” David Ben Gurion secara rahasia memerintahkan pembangunan persediaan senjata kimia saat perang “Israel” dan Mesir berlangsung pada tahun 1956.
“Israel” pernah menandatangani Konvensi untuk Melarang Senjata Kimia, namun parlemen “Israel” tidak pernah meratifikasi perjanjian tersebut. Dan sejauh ini, “Israel” tidak pernah membuka fasilitas nuklirnya atau senjata kimianya untuk inspeksi internasional. (haninmazaya/arrahmah.com)