SOLO (Arrahmah.id) – Festival kuliner non halal yang digelar di Solo Paragon Mall akhirnya dihentikan sementara setelah Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) menemui perwakilan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Hal tersebut diungkapkan oleh Chief Marketing Communication (Marcom) Solo Paragon Mall, Veronica Lahji. Ia mengatakan bahwa pihaknya sedang menunggu arahan apakah event itu bisa dilanjutkan kembali atau tidak.
“Sekarang ini, sedang kami komunikasikan dengan beberapa pihak. Sekarang posisi kami menunggu arahan yang terbaik untuk kami dan saudara kami. Serta untuk penyelenggara, peserta yang memang dari luar kota yang telah mengeluarkan effort. Sementara ini nonaktif, tadi sempat display,” ujarnya, seperti dilansir dari detik pada Kamis (4/7/2024).
Sebelumnya, DSKS menemui perwakilan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk melakukan audiensi terkait festival kuliner non halal yang digelar di Solo Paragon Mall.
Humas DSKS Endro Sudarsono menyatakan bahwa pihaknya hanya mengimbau umat Islam agar tidak mengikuti festival tersebut.
Lebih lanjut, Endro menyoroti soal spanduk pemberitahuan yang dinilai vulgar. Dia menuturkan bahwa acara tersebut seharusnya digelar secara terbatas.
“Karena warga masyarakat resah, karena terlalu vulgar walaupun kita cukup menghargai tentang makanan dari yang nonmuslim juga kita hargai. Karena tidak boleh memaksakan kehendak maka sifatnya adalah imbauan dan pernyataan sikap,” katanya di Balai Kota Solo, pada Rabu (3/7).
Endro juga memaparkan bahwa pihaknya meminta kepada Pemkot serta Polres Solo agar lebih selektif dalam memberikan izin kegiatan-kegiatan yang terkait dengan masalah keumatan.
“Pernyataan sikap kami tujukan pada Pemkot dan Polres supaya selektif di dalam pemberian izin terkait dengan kegiatan-kegiatan yang menyangkut tentang keumatan, dalam hal ini adalah masalah makanan nonhalal,” ungkapnya.
“Sudah dipastikan dari Kesbangpol bahwa tidak ada izin. Maka nanti bisa dikonfirmasi dan kami akan juga konfirmasi ke Polres untuk kegiatannya bagaimana,” lanjut Endro.
Pihaknya meminta agar event yang digelar mulai 3-7 Juli 2024 di Solo Paragon Mall tersebut tidak digelar secara vulgar. Endro mencontohkan event serupa yang pernah digelar di Solo Baru, Sukoharjo.
“Ya mestinya terbatas dan tidak terlalu vulgar. Di Sukoharjo atau di mana ada juga kegiatan dan tidak begitu vulgar. Walaupun ada di media cetak. Kami juga tidak tahu sehingga tidak ada masalah apa-apa,” bebernya. (Rafa/arrahmah.id)