WASHINGTON (Arrahmah.com) – Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) mengeluarkan peringatan mencengangkan: boneka Barbie bisa digunakan untuk memproduksi pornografi anak.
Laporan tersebut dikeluarkan oleh biro FBI Sacramento pada 30 November 2010. Judulnya: “Barbie ‘Video Girl’ a Possible Child Pornography Production Method” atau “Boneka Video Barbie, Kemungkinan Metode Produksi Pornografi Anak”.
Belakangan FBI mengeluarkan pernyataan untuk menjelaskan laporan tersebut. FBI juga menggarisbawahi, mainan populer itu belum ada kaitannya dengan laporan kriminal apapun.
Juru bicara FBI, Steve Dupra mengatakan, peringatan kewaspadaan yang dikeluarkan biro Sacramento bulan lalu itu hanya ditujukan untuk penegak hukum — agar tidak mengabaikan Mattel’s “Barbie Video Girl” — boneka Barbie yang dilengkapi kamera yang memungkinkan para gadis kecil merekam dan mengunggah rekaman itu ke komputer.
Namun, kata Dupre, tanpa sengaja peringatan itu terkirim ke sejumlah media.
Dalam pernyataan tertulisnya, FBI mengatakan ‘peringatan’ tersebut untuk mengingatkan para penegak hukum menyadari boneka itu — seperti halnya peralatan video lain yang bisa merekam — bisa mengandung alat bukti dan petugas diingatkan untuk yang mengabaikannya ketika melakukan penyelidikan.
Boneka bernama lengkap Barbra Millicent Roberts yang dijual US$49,99 itu memang tak seperti boneka Barbie biasa. Ia memiliki layar LCD di balik punggungnya. Sementara, kamera tersembunyi berada di kalung leher boneka itu. Bisa merekam sampai durasi 30 menit.
Peralatan perekam itu bisa disambungkan melalui kabel USB ke TV atau komputer.
Sementara, dalam pernyataan tertulisnya, produsen Barbie, Mattel menegaskan keselamatan anak adalah prioritas perusahaannya. “Produk Mattel didesain bersama dengan anak-anak dan memikirkan kepentingan mereka.”
“Banyak karyawan Mattel adalah orang tua, dan kami menyadari pentingnya keselamatan anak.”
Sementara, analis industri mainan dari BMO Capital Markets, Gerrick Johnson mengatakan, boneka berkamera itu sangat populer baik di kalangan gadis cilik maupun bocah lelaki.
“Atensi media membangun (kekhawatiran itu), tapi saya harap itu tidak terjadi. “Bagaimanapun, ini adalah produk yang sangat cerdas, anak-anak bisa membuat video yang mengunggah sesuatu ke komputer.”
Sementara, Jim Silver, analis industri dan editor Timetoplaymag.com mengatakan kontroversi ini sudah berlebihan. “Demi Tuhan, ini hanya boneka.” (viva/arrahmah.com)