RAMALLAH (Arrahmah.com) – Fawzi al-Juneidi, yang menjadi simbol perlawanan dalam aksi protes atas pengakuan AS terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel hari ini, Selasa 916/1/2018), akan tiba di Turki.
Al-Juneidi akan menghadiri acara yang diselengarakan oleh pemerintah kabupaten Esenler, Istanbul selama tiga hari dan dimulai dari Selasa, lansir Anadolu Agency.
Ia akan mengawali kunjungannya dengan mengunjungi makam Sultan Abdulhamid ke-2, dan pada malam harinya akan dilanjutkan dengan program solidaritas “Malam al-Quds”.
Selama al-Juneidi di Istanbul ia akan mengunjungi sekolah-sekolah untuk menyampaikan pengalaman dan kondisi Palestina kepada teman sebayanya. Selain itu ia akan datang ke shooting serial sinetron “Payitaht: Abdul Hamid” yang ditayangkan di saluran TRT 1.
Al-Juneidi juga akan dijamu oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan di istana presiden.
Remaja berusia 16 tahun itu ditangkap pada 7 Desember, di kota Hebron, Tepi Barat (Al-Khalil) setelah diseret ke tanah dan kedua matanya ditutup oleh tentara Israel.
Foto al-Juneidi yang ditutup matanya dengan cepat menjadi simbol demonstrasi berkelanjutan di Palestina yang dipicu keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Pengadilan militer Israel pada Rabu lalu memutuskan membebaskan al-Juneidi dengan uang jaminan 10.000 shekel Israel atau setara dengan 2.860 USD setelah jaksa mengajukan banding, kata pengacara Arwa Hilehel kepada Anadolu Agency.
Sebelumnya, pengadilan militer Israel telah menunda persidangan al-Juneidi ke tanggal 19 Februari.
(ameera/arrahmah.com)