JAKARTA (Arrahmah.id) – Seorang wanita muda yang menemani kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia sukses mencuri perhatian, dialah Dr. Fatima Gulham Abushanab, penerjemah Erdogan selama pertemuan diplomatik dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto pada Rabu (12/2/2025).
Abushanab telah bertugas sebagai penerjemah untuk sejumlah pertemuan diplomatik penting Erdogan, termasuk pertemuan empat mata dengan Presiden AS Joe Biden pada 2021 serta pada pertemuan puncak NATO di Madrid tahun yang sama.
Abushanab memperoleh gelar sarjana dari jurusan hubungan internasional di Universitas George Mason di Virginia, gelar master dari Program Studi Liberal di Universitas Georgetown di Washington, DC dan gelar doktor dari Universitas Ankara Yildirim Beyazit. Saat ini, ia menjadi anggota tim ahli hubungan internasional di istana Erdogan.
Tentu ramai yang tertarik dengan penampilan wanita ini.
Beliau yang dimaksudkan ialah Dr. Fatima Gulhan Abushanab, penasihat dan penterjemah Presiden Teyyip Erdogan.
Graduan Universiti George Mason; Universiti Georgetown dan Universiti Ankara Yildirim Beyazit ini …
1/10 pic.twitter.com/m7qQDZazej
— YB Senator Dr. Zulkifli Hasan (@DrZulkifliHasan) February 12, 2025
Dilansir oleh Indhie.com, Abushanab memiliki darah Palestina dari ayahnya, Ali Ahmad Abu Shanab. Ibunya bernama Prof. Merve Kavakci, seorang Hafizah 30 Juz Al-Quran yang juga anak dari ulama Turki Yusuf Ziya Kavakci (kakek Fatima). Kakeknya pindah ke AS karena sistem sekuler Turki waktu itu melarang anak perempuan bersekolah dengan mengenakan hijab. Di AS, ibunya pun bersekolah hingga lulus di Harvard University. Tak hanya menjadi doktor, ibunya juga melawan sistem sekuler dan masuk partai politik.
Selain seorang politisi dan akademisi, ibunya adalah mantan Dubes Turki untuk Malaysia, dan sangat aktif memerjuangkan hak-hak muslimah khususnya hak mengenakan hijab. Ibunya sendiri dulu pernah ditolak diambil sumpahnya sebagai anggota parlemen Turki karena memakai hijab sewaktu Turki masih dalam politik sekuler.
Sifat akademisi dan aktivis politik itu menurun ke anaknya, Fatima, yang kini telah menjadi salah seorang kepercayaan Presiden Turki, Erdogan. (zarahamala/arrahmah.id)