YERUSALEM (Arrahmah.com) – Orang tua Gilad Shalit, tentara Israel yang ditahan di Gaza, mendesak pemerintah Israel agar menahan Presiden Otoritas Palestina, Mahmud Abbas, karena dinilai bertanggung jawab atas nasib Shalit setelah terjadinya kesepakatan rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas belum lama ini.
Dalam suratnya kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, orang tua Shalit meminta pemerintah Israel segera menindak Otoritas Palestina yang didominasi Fatah agar membebaskan putra mereka.
“Pemerintah Israel harus memutuskan langkah-langkah yang harus dilakukan terhadap Otoritas Palestina terkait masalah Gilad Shalit,” kata mereka, Kamis (5/5/2011).
“Israel harus menjelaskan pada mereka bahwa setelah penandatanganan kesepakatan rekonsiliasi, maka mereka terikat untuk menerapkan Konvensi Jenewa tentang perlakuan terhadap tawanan perang.”
Orang tua Shalit, Aviva dan Noam Shalit juga mendesak pemerintah untuk menunda transfer penerimaan pajak Palestina ke pemerintah Palestina. Shlomit Almog, pengacara keluarga Shalit, mengatakan akan membawa kasus transfer dana Palestina ke Mahkamah Agung.
Gilad Shalit, kini 24 tahun, diculik dalam serangan lintas-perbatasan pada fajar tahun 2006 oleh tiga kelompok militan Gaza termasuk Hamas, gerakan Islam yang berkuasa di Gaza. Hamas menuntut Israel membebaskan ratusan tahanan Palestina dalam sebuah pertukaran untuk kebebasan Shalit. (althaf/arrahmah.com)