STOCKHOLM (Arrahmah.com) – Terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji atau fast food dapat mengganggu kesehatan. Bahkan, kemungkinan besar dapat mengurangi daya kerja otak.
Penelitian yang melibatkan ilmuwan asal Sweden Karolinska Institutet, mencoba melakukan uji coba pada seekor tikus. Selama sembilan bulan tikus itu diberi asupan fast food setiap harinya. Setelah sembilan bulan, tikus mengalami problem pada daya kerja otaknya, yang terlihat seperti penyakit Alzheimer.
“Makanan yang mengandung lemak, gula, dan kolesterol dapat menyebabkan penurunan kinerja otak. Dalam penelitian, kami mendapati perubahan kimia pada otak tikus yang serupa dengan pada otak yang terkena Alzheimer,” urai salah satu ilmuwan Susanne Akterin, seperti yang dikutip Reuters, Senin (1/12).
Alzheimer merupakan penyakit yang dapat memengaruhi bagian otak yang berhubungan dengan berpikir, mengingat, dan penggunaan bahasa dalam berbicara. Hingga kini, Alzheimer yang biasa menyerang orang lanjut usia, belum ditemukan penyembuhan secara pasti.
Sebab pembuatan obat untuk saat ini hanya difokuskan agar dapat menghilangkan protein jenis beta amyloid yang lambat laun bisa menjadi plak di otak. Para ilmuwan tengah mencoba terapi untuk menghilangkan racun yang disebabkan terbentuknya protein berbahaya itu.
“Dari itu semua intinya, penelitian ini berharap bisa memberikan bagaimana Alzheimer dapat dicegah. Selain itu, menjadi peringatan bagi orang agar tidak mengkonsumsi fast food secara berlebihan,” imbuh Akterin. (okz)