BEKASI (Arrahmah.com) – Putra Zakir Naik, Fariq Naik, dalam pembukaan kuliah umum Zakir Naik di di Stadion Patriot, Sabtu malam (8/4/2017), memaparkan tentang permasalahan miskonsepsi makna Islam yang beredar di kalangan non muslim yang kemudian berkembang menjadi kecurigaan yang berlebihan.
Ia mengungkapkan, seringkali pemaknaan kata serta istilah kunci dalam Islam dipangkas dan diframing sesuai dengan kepentingan untuk menyudutkan Islam dan penganutnya.
“Saat ini banyak propaganda tentang Islam oleh peran media massa dunia yang mencoba memengaruhi pemikiran muslim di dunia tentang kebenaran Islam,” katanya.
Dia berpesan, agar masyarakat melakukan tabayun atau mengklarifikasi kembali kebenaran dari sebuah berita agar tidak tersesat dan terjebak dalam pembentukan opini negatif tentang muslim.
“Media memiliki kekuatan dalam mengubah segala hal. Hitam jadi putih dan sebagainya,” katanya.
hal ini terjadi, lanjut Fariq naik, karena ketidaktahuan yang berkelanjutan yang kemudian menjadi prasangka serta stigmatisasi Islam sebagai agama yang menakutkan.
Contohnya, makna Jihad yang kerap dipangkas menjadi hanya sekedar perang, tandasnya.
“Hal ini tentu merugikan, sebab banyak makna lain justru tidak terungkap dan berujung kepada kesalahpahaman,” jelasnya.
Fariq mengajak masyarakat untuk terus belajar dan memahami Islam secara utuh, sebab di era informasi saat ini, seringkali media memberikan pemahaman yang tidak lengkap tentang Islam dan ajarannya.
“Media menjadi salah satu faktor besar kesalahpahaman tentang Islam muncul,” katanya.
Acara ceramah umum Zakir Naik di Bekasi dimulai lebih awal dari yang diagendakan mulai pukul 19.00 WIB.
“Berdasarkan permintaan dari guru tercinta kita (Zakir Naik) acara dimajukan pukul 18.30 WIB dan dibuka oleh Fariq Naik,” kata pembawa cara kegiatan tersebut.
(ameera/arrahmah.com)