JAKARTA (Arrahmah.com) – Penetapan tersangka kasus suap pada mantan Presiden PKS, akan memunculkan ketidakpercayaan umat Islam terhadap sistem demokrasi. Umat Islam Indonesia akan melakukan perjuangan di luar sistem demokrasi dalam mewujudkan tegaknya khalifah dan syariat Islam.
Pendapat itu disampaikan Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Farid Wajdi, seperti dilansir itoday (05/02), menanggapi penangkapan Luthfi Hasan Ishaaq.
Menurut Farid, partai Islam yang berada di parlemen tidak merupakan partai politik yang sepenuhnya memperjuangkan tegaknya Syariat Islam. “Kita jangan melihat asas partai, tetapi dilihat apa yang diperjuangkan. Partai Islam yang ada di Indonesia tidak ada yang menyerukan perjuangan Syariat Islam,” tegas Farid.
Farid menegaskan, penegakan syariat Islam saat ini diperjuangkan di luar sistem demokrasi atau partai politik. Salah satunya diperjuangkan oleh HTI. “HTI yang memperjuangkan syariat Islam bukan dengan sistem demokrasi, kini banyak mendapat dukungan umat Islam. Pendiri partai Islam yang sudah berada di luar juga sangat mendukung perjuangan penegakan syariat Islam tanpa demokrasi,” jelas Farid.
Perubahan di Indonesia, kata Farid, termasuk dalam penegakan syariat Islam, dilakukan dari luar sistem demokrasi. “Saya yakin perubahan bukan berada di dalam sistem tetapi di luar seperti reformasi 1998. Perubahan di Tunisia bukan berasal dari parlemen,” pungkas Farid. (bilal/arrahmah.com)