MARJAH (Arrahmah.com) – Minggu (14/2), kru theunjustmedia (TUM) melakukan wawancara khusus dengan salah seorang jurubicara Imarah Islam Afghanistan, Qari Muhammad Yousuf (Qari MY), mengenai operasi militer terbaru yang dilancarkan AS dan NATO di Marjah, Afghanistan Selatan.
TUM : Dapatkah kamu berikan laporan sebenarnya kepada kami mengenai operasi militer besar-besaran yang dilancarkan AS dan sekutunya di Marjah?
Qari MY : Sejak kemarin (Sabtu) tentara penjajah dan budak-budak mereka telah melancarkan operasi besar di Marjah. Mereka menurunkan tentaranya dari helikopter ke lima tempat berbeda dan kemudian mereka mencoba memasuki wilayah-wilayah tersebut melalui jalur darat dengan dukungan tank-tank baja. Pertempuran sengit meletus di hari itu antara musuh melawan mujahidin Imarah Islam Afghanistan yang siap menyambut mereka. Kerugian materi dan mental yang jatuh dialami oleh pihak musuh.
Mujahidin telah menanam ratusan bom ranjau di seluruh wilayah Marjah, saat para musuh memasuki wilayah itu, mereka disambut dengan ledakan demi ledakan. Sabtu malam, keadaan menjadi sunyi, pertempuran dihentikan. Saat minggu pagi datang, pesawat tempur musuh dan helikopter terbang mengitari wilayah itu, namun tidak terbang rendah karena mereka takut menjadi target tembakan mujahidin. Bom-bom ranjau mujahidin terus menargetkan militer musuh yang menyebabkan banyak dari tank-tank mereka hancur di tempat.
Saat sabtu malam, musuh menurunkan sekitar 30 sampai 40 tentara dan masuk ke dalam terowongan, malangnya, mereka terjebak dalam terowongan itu, setiap saat musuh mencoba keluar, mujahidin segera menyerang mereka. Dalam serangan ini, sekitar 13 tentara musuh tewas dan 7 terluka. Hingga hari minggu tiba tentara musuh yang tersisa masih terjebak di dalam terowongan, mereka menggunakan pengeras suara dan meminta kepada mujahidin untuk membiarkan mereka melarikan diri. Tentara musuh segera melarikan diri menuju suplai makanan mereka, tentara lainnya tidak berhasil mencapai kamp mereka karena terhantam ledakan bom ranjau, setelah kejadian tersebut, para musuh mencoba memasuki daerah itu dan meledakkannya. Sekitar 16 mujahid syahid (insha Allah) di hari kedua dan 20 lainnya terluka, tentara musuh juga membunuh 12 sipil. Di kubu musuh pada hari kedua, sekitar 16 tank berhasil dihancurkan, 84 musuh tewas dan terluka.
TUM : Menurutmu mengapa AS, NATO dan tentara boneka melancarkan operasi ini di Marjah?
Qari MY : Ini adalah pertunjukkan propaganda yang dilakukan musuh, mereka mencoba menutupi kekalahan mereka sejak melakukan invasi pada Oktober 2001 dan di hari mendatang kegagalan mereka pasti akan terekspos di hadapan publik internasional. Sangat memalukan, militer besar seperti mereka mengadakan serangan besar-besaran di sebuah desa kecil, yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh mereka, tapi hanya untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka masih mengambil bagian dalam pertempuran, namun fakta sebenarnya, mujahidin Imarah Islam Afghanistan telah berhasil mengontrol lebih dari 80% daratan Afghanistan. (haninmazaya/tum/arrahmah.com)