TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, pada Rabu (8/1/2025) mengaku bertanggung jawab atas operasi gabungan bersama Brigade Al-Quds dan Brigade Syuhada Al-Aqsa yang menewaskan tiga warga ‘Israel’ dan melukai lainnya di provinsi Qalqilya, di Tepi Barat yang diduduki utara.
Dalam sebuah pernyataan, Brigade Al-Qassam mengumumkan keterlibatan mereka dalam penembakan di desa Al-Funduq, di mana para pejuang dari tiga kelompok perlawanan membunuh tiga pemukim Yahudi ‘Israel’ dan mundur dengan selamat.
Pernyataan tersebut menekankan semakin kuatnya persatuan di antara faksi-faksi perlawanan Palestina, dan menyebut operasi tersebut sebagai “pesan yang jelas mengenai solidaritas dan koordinasi dalam menanggapi pembantaian yang dilakukan musuh di Gaza dan Tepi Barat.”
Brigade Al-Quds mewakili Gerakan Jihad Islam, sementara Brigade Syuhada Al-Aqsa berafiliasi dengan Fatah, menyoroti perlawanan lintas-faksi terhadap pendudukan ‘Israel’.
Al-Qassam said the operation was carried out in coordination with the al-Quds Brigades and the al-Aqsa Martyrs’ Brigades, highlighting field unity and cohesion.#Qalqilya #WestBank https://t.co/Iqsxefkb5I
— Al Mayadeen English (@MayadeenEnglish) January 8, 2025
Meningkatnya Ketegangan di Tepi Barat
Sementara itu, pasukan pendudukan ‘Israel’ telah mengintensifkan serangan mereka di Tepi Barat. Pada Kamis (9/1), penggerebekan dilaporkan di beberapa daerah, termasuk Tulkarem, tempat pasukan ‘Israel’ menyerbu kota dan mengepung kampnya, yang memicu bentrokan dengan pejuang perlawanan setempat.
Batalyon Tulkarem dari Brigade Al-Quds melaporkan adanya cedera di antara pasukan ‘Israel’ setelah meledakkan alat peledak yang menargetkan kendaraan pendudukan dan patroli jalan kaki. Dalam tindakan eskalasi lainnya, tentara ‘Israel’ menghancurkan rumah seorang tahanan Palestina di Tulkarem, menuduhnya terlibat dalam serangan bersenjata pada Mei.
Di Tamoun, dekat Tubas, tiga warga Palestina—termasuk dua anak-anak—tewas dalam serangan pesawat nirawak pada Rabu (8/1). Sumber resmi Palestina mengonfirmasi bahwa operasi ‘Israel’ di Tepi Barat telah menewaskan 847 warga Palestina dan melukai 6.700 orang sejak 7 Oktober.
Kekerasan pemukim juga meningkat seiring dengan operasi militer ‘Israel’. Menteri Keuangan ‘Israel’ Bezalel Smotrich secara terbuka menyerukan genosida dan pembersihan etnis di kota-kota Palestina seperti Nablus dan Jenin, menggemakan kehancuran yang terlihat di Jabaliya dan wilayah lain di Gaza. (zarahamala/arrahmah.id)