GAZA (Arrahmah.com) – Sejumlah faksi perjuangan Palestina mengutuk aksi Mesir yang membanjiri perbatasan Gaza dengan air laut, sebagaimana dilaporkan Arabi21, Senin (21/9/2015).
Dalam sebuah pernyataan bersama, Jihad Islam, Front Demokrasi Palestina, Front Populer Palestina, Harakah Al-Mujahidin, Harakah Al-Ahrar dan Komite Populer mentakan bahwa, “Kenyataan bahwa Mesir telah membanjiri perbatasan Palestina-Mesir dengan air laut sungguh mengejutkan.”
“Tindakan ini telah merusak lahan pertanian, mengotori persediaan air tanah, membahayakan pemukiman warga Palestina di sekitarnya dan membunuh semua tanda-tanda kehidupan disana,” lanjut pernyataan itu, sebagaimana dilansir MEMO.
Faksi perjuangan itu menyeru orang-orang Mesir untuk “menghemntikan kejahatannya terhadap warga Palestina dan tanah mereka,” menekankan bahwa mereka telah mencari “dukungan dari warga Mesir” terhadap rakyat Palestina.
Pada 11 September, tentara Mesir mulai membanjiri perbatasan Palestina-Mesir dengan air laut dalam jumlah besar. Hal itu bertujuan untuk menghancurkan terowongan-terowongan rakyat Gaza yang digunakan untuk mendapatkan semua kebutuhan mereka yang didapat dari Mesir, sebagai cara mengatasi blokade “Israel” terhadap Palestina.
Gerakan Islam Palestina Hamas mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa mereka telah melakukan dialog resmi dengan otoritas Mesir agar menghentikan pembanjiran tersebut.
Para pemukim Gaza mengatakan kepada Anadolu bahwa air laut dipompakan oleh tentara Mesir untuk menutupi area terowongan yang luas dan menyebabkan longsor di sebagian wilayah perbatasan itu.
Otoritas pengelola air Palestina memperingatkan pihak Mesir bahwa akan terjadi erupsi perukaan tanah dan terjadi polusi atas persediaan air tanah disana.
Mesir telah membanjiri sekitar 2 kilometer wilayah penyangga antara perbatasan Palestina-Mesir dengan dalih “memerangi terorisme”. Ironisnya, hal itu malah memperparah penjajahan “Israel” terhadap warga Palestina di Gaza yang diblokade di berbagai arah. (adibahasan/arrahmah.com)